Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Israel, Katz, mengatakan bahwa ancaman Iran tentang perang besar-besaran di Lebanon, membuat negara itu layak untuk dihancurkan.
Dia juga mengatakan bahwa Israel akan bertindak dengan kekuatan penuh terhadap Hizbullah yang didukung Iran, jika Hizbullah tidak berhenti menembaki Israel dari Lebanon dan menjauh dari perbatasan.
"Rezim yang mengancam kehancuran pantas dihancurkan," kata Katz dalam sebuah unggahan di X, dilansir New Arab, Selasa (2/7/2024).
Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa jika Israel melancarkan agresi militer skala penuh di Lebanon, maka Iran mengancam akan terjadinya perang yang menghancurkan.
"Semua opsi, termasuk keterlibatan penuh dari semua front perlawanan, tersedia di atas meja," tulis misi Iran di X.
Adapun, Hizbullah telah saling serang dengan Israel sejak Oktober lalu, bersamaan dengan perang antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Baca Juga
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa pihaknya lebih memilih jalur diplomatik untuk menyelesaikan situasi tersebut.
Meskipun Katz adalah anggota kabinet keamanan Israel, kebijakan perang sebagian besar dipimpin oleh Netanyahu dan sekelompok kecil menteri yang mencakup Gallant.
Pernyataan Katz itu muncul saat Iran memperingatkan bahwa semua front perlawanan, yang terdiri dari Iran dan sekutu regionalnya, akan menghadapi Israel jika perang pecah di Lebanon.
Kekhawatiran muncul akan terjadinya perang regional yang lebih luas di Timur Tengah, yang melibatkan Israel dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
Kedua pihak telah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari sejak perang di Jalur Gaza dimulai.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan rencana serangan ke Lebanon telah disetujui dan disahkan, yang mendorong Hizbullah untuk menanggapi bahwa tidak ada satupun yang akan terhindar dari konflik besar-besaran.