Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas menyindir pidato mantan Menko Polhukam Mahfud MD, yang menyebut bahwa jembatan menuju Indonesia Emas 2045 sudah terputus karena dicuri oknum tidak bertanggung jawab.
Zulhas mengingatkan, Pilpres 2024 sudah sesudah selesai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menegaskan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming merupakan pemenang Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, dia mengajak semua pihak bersatu kembali bukan malah terus mengejek pihak lawan. Menurutnya, salah satu kunci Indonesia menjadi negara maju sesuai cita-cita Indonesia Emas 2045 adalah persatuan.
"Saya baca kemarin, ada yang belum dilantik [Prabowo-Gibran], ada mengatakan enggak mungkin kita menjadi negara maju, jembatannya sudah putus. Saya kira rasa optimisme penting apalagi disampaikan oleh para pemimpin," kata Zulhas dalam pembukaan Rakernas PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).
Menteri Perdagangan ini berpendapat bahwa seharusnya para tokoh bangsa turut membantu menyampaikan gagasan dan pemikiran kepada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto, bukan memecah-belah.
"Kalau tidak bisa [bantu gagasan dan pikiran], ya bantu doa. Kalau tidak bisa bantu doa, jangan memutuskan harapan. Ya kan? Jangan memutus harapan apalagi mengejek, mencela," kata Zulhas.
Baca Juga
Sebelumnya, ketika menjadi pembicara utama dalam forum Sekolah Hukum di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Jumat (14/6/2024), Mahfud MD meragukan cita-cita Indonesia Emas 2045 akan terwujud usai kini banyak penyimpangan praktik hukum.
"Jika demokrasi dan hukum tidak dibangun dan ditegakkan secara seimbang, maka sulit bagi kita membangun Indonesia Emas itu. Jangan mimpi Indonesia Emas, jembatan emasnya pun sudah dicuri," ujar Mahfud.
Guru Besar Hukum Tata Negara UII ini menjelaskan, Indonesia Emas merupakan cita-cita para pendiri bangsa yang tertuang dalam alinea kedua pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Meski negara sudah merdeka, bersatu, dan berdaulat, tetapi Mahfud melihat Indonesia belum mencapai keadilan dan kemakmuran.
Mahfud meyakini, keadilan dan kemakmuran akan semakin sulit terwujud usai jembatan menuju cita-cita tersebut sudah dirusak. Menurutnya, mur-mur jembatan menuju Indonesia Emas sudah dirampas pihak tak bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, dia pun meminta setiap elemen bangsa ikut ambil bagian di tengah-tengah kesulitan menuju Indonesia Emas 2045 yang belakangan ini terjadi.