Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Filipina Sebut China Tak Hormati Kedaulatannya usai Insiden Tabrakan Kapal di LCS

Filipina mendesak China untuk menghormati kedaulatannya usai insiden serius di Laut China Selatan.
Foto insiden tabrakan Kapal China dengan kapal Penjaga Pantai Filipina di perairan Laut China Selatan, Selasa (5/3/2024)./X-@jaytaryela
Foto insiden tabrakan Kapal China dengan kapal Penjaga Pantai Filipina di perairan Laut China Selatan, Selasa (5/3/2024)./X-@jaytaryela

Bisnis.com, JAKARTA - Filipina mendesak China untuk menghormati kedaulatannya setelah seorang anggota Angkatan Laut Filipina terluka parah dalam insiden serius di Laut China Selatan (LCS).

Departemen Luar Negeri Filipina dalam pernyataan resminya pada Rabu (19/6/2024) menuturkan bahwa pihaknya mengecam tindakan ilegal dan agresif otoritas China, yang mengakibatkan cederanya personal dena kerusakan kapal. 

Filipina juga telah mengerahkan upaya untuk membangun kembali lingkungan yang kondusif untuk dialog dan konsultasi dengan China mengenai perselisihan maritim ini. 

“Kami berharap China bertindak dengan tulus dan bertanggung jawab, serta menahan diri dari perilaku yang membahayakan keselamatan personel dan kapal,” jelasnya, dikutip dari Bloomberg, Rabu (19/6). 

Berdasarkan keterangan dari Militer Filipina, pada Senin (17/6) personilnya menderita cedera parah setelah Penjaga Pantai China dikatakan sengaja menabrakkan kapal Filipina dengan kecepatan tinggi. 

Lanjutnya, aksi tersebut dilakukan dalam misi rutin untuk memasok pasukan di sebuah pos terdepan di Second Thomas Shoal.

Pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menegaskan klaim teritorialnya di jalur air yang kaya sumber daya tersebut. Namun, hal ini seringkali berbenturan dengan China yang memiliki klaim luas. 

Pada Senin (17/6) China menyatakan bahwa  tindakannya di perairan yang disengketakan adalah sah, dan mereka mengambil langkah-langkah pengendalian. Langkah ini termasuk menaiki kapal dan melakukan inspeksi serta pengusiran paksa terhadap kapal-kapal Filipina dalam pertemuan terakhir tersebut.

Panglima militer Filipina Romeo Brawner Jr. mengatakan bahwa angkatan bersenjata negaranya tetap berkomitmen untuk menegakkan supremasi hukum.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan kawasan Indo-Pasifik. 

Di lain sisi, di tengah meningkatnya ketegangan Filipina dengan China, pemerintahan Macros telah memperkuat hubungan keamanan dengan AS, Jepang, dan negara lainnya. 

Armada Pasifik AS dalam pernyataannya menuturkan bahwa  Filipina, Amerika Serikat, Jepang dan Kanada telah melakukan kegiatan kerja sama maritim pada hari di zona ekonomi eksklusif Manila pada 16-17 Juni 2024. 

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya untuk menegakkan kebebasan navigasi dan menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat keamanan dan stabilitas regional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper