Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Flu Burung Landa Peternakan Bebek Australia, Pasokan Telur dan Daging Dinilai Tetap Aman

Flu burung yang ditemukan di Australia adalah jenis H7N3 dan H7N9, bukan strain H5N1 yang telah menginfeksi miliaran hewan liar dan ternak secara global.
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel Flu Burung atau Bird Flu dalam ilustrasi gambar pada 14 Januari 2023. - REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Seseorang memegang tabung reaksi berlabel Flu Burung atau Bird Flu dalam ilustrasi gambar pada 14 Januari 2023. - REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Bisnis.com, JAKARTA — Flu burung dengan patogen tinggi ditemukan di sebuah peternakan bebek dekat Melbourne, Australia.

Departemen Pertanian Victoria, Australia, telah melakukan tes dan mengonfirmasi bahwa terdapat patogenisitas strain H7N3 yang tinggi di peternakan bebek komersial.

"Semua bebek pada properti itu akan dibuang secara manusiawi di bawah pengawasan dokter hewan sesuai dengan kebijakan nasional, dan lokasi tersebut akan dibersihkan dari infeksi," jelas Departemen Pertanian Victoria, dikutip dari Reuters, Jumat (14/6/2024).

Menteri Pertanian Federal Murray Watt mengatakan bahwa sekitar 1 juta dari 21 juta—22 juta ayam petelur di Australia telah atau akan dibunuh di peternakan yang terkena dampak flu burung untuk mencegah penularan virus lebih lanjut.

Peternakan bebek tersebut berada dalam zona karantina yang didirikan di sekitar peternakan lain yang terkena dampak flu burung.

Adapun, langkah pihak berwenang ini adalah upaya untuk membendung wabah dua jenis flu burung yang terjadi di dekat Melbourne.

Jenis tersebut yakni H7N3 di empat peternakan unggas dan peternakan bebek, serta jenis H7N9 di peternakan unggas sekitar 130 km ke arah barat daya.

Kedua strain ini bukanlah jenis H5N1 yang telah menginfeksi miliaran hewan liar dan ternak secara global, hingga mengganggu rantai pasokan makanan dan meningkatkan kekhawatiran akan penularan virus ke manusia.

Badan industri Eggs Australia mengatakan wabah tersebut memang dapat menyebabkan gangguan pasokan, tetapi tidak sampai menyebabkan kekurangan pasokan telur.

Di sisi lain, fenomena flu burung membuat jaringan supermarket terbesar kedua di Australia, yakni Coles memberlakukan batasan dua karton per pelanggan untuk pembelian telur di sebagian besar toko pekan ini, sedangkan pengecer lain belum mengikuti langkah tersebut.

Adapun, Pemerintah Australia mengatakan fenomena penularan virus pada bebek tersebut bukanlah hal yang mengejutkan.

Sebelum munculnya kasus-kasus terbaru ini, Australia telah mengalami sembilan wabah flu burung dengan patogen tinggi sejak 1976, tetapi semuanya dapat diatasi dan diberantas.

Watt mengatakan masyarakat yakin bahwa Pemerintah Australia dapat mengatasah masalah ini dan menyatakan telur serta daging bebek dan ayam tetap aman untuk dikonsumsi. (Chatarina Ivanka)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper