Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

El Nino Mulai Berganti La Nina pada Juni 2024, Ini Dampak yang Terjadi di Indonesia

Melihat efek terjadinya perubahan fenomena El Nino ke La Nina di Indonesia yang diprediksi bermula pada Juni 2024.
Ilustrasi fenomena El Nino dan La Nina/BMKG
Ilustrasi fenomena El Nino dan La Nina/BMKG

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengonfirmasi bahwa fenomena El Nino akan mulai netral dan berganti dengan La Nina.

La Nina diprediksi terjadi mulai Juni-Juli 2024. Meskipun begitu, fenomena La Nina diperkirakan lemah.

Kemudian menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), diprediksi akan terjadi badai berbahaya yang disebabkan karena pergantian dari fenomena El Nino ke La Nina.

Juru bicara WMO Clare Nullis mengatakan bahwa perkembangan peristiwa La Nina diperkirakan akan memicu musim badan yang sangat aktif. Sehingga diharapkan dunia bersiap karena musim badai dapat menimbulkan kerugian ekonomi.

"Hanya diperlukan satu kali badai untuk menghambat pembangunan sosio-ekonomi selama bertahun-tahun," katanya, dikutip dari WMO.

Peringatan tersebut disebutkan bahwa ada kemungkinan 49 persen bahwa La Nina akan berkembang selama periode Juni-Agustus dan meningkat menjadi 69 persen pada Juli hingga September.

Prediksi BMKG soal La Nina

BMKG mengatakan bahwa La Nina akan datang menggantikan El Nino yang diprediksi menuju netral pada periode Mei sampai dengan Juni 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan saat ini fenomena El Nino moderat masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59 hingga awal Maret 2024. El Nino secara gradual bakal beralih menjadi netral.

“Di Samudra Hindia pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD netral, fenomena El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei, Juni, Juli 2024,” kata Dwikorita saat konferensi pers, dikutip Minggu (17/3/2024).

Selanjutnya, Dwikorita menambahkan, pada periode Juli sampai dengan September 2024, Indonesia bakal memasuki fase La Nina. Fenomena La Nina bakal membuat Indonesia sering mengalami hujan, risiko banjir hingga badai tropis.

“Jadi dari El Nino netral, setelah triwulan ketiga Juli, Agustus, September 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina lemah,” ujarnya.

Pengertian dan Efek La Nina

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa fenomena La Nina merupakan kebalikan El Nino yang menurut bahasa penduduk lokal Amerika Latin berarti bayi perempuan.

Peristiwa La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya El Nino. 

Menurut proses terjadinya, La Nina bermula pada perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut sampai akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia.

Hal ini kemudian berakibat wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudera Hindia akan bergerak menuju Indonesia. 

Angin dan fenomena La Nina akan membawa banyak uap air ke Indonesia, sehingga bisa menyebabkan Indonesia sering dilanda hujan lebat bahkan berpotensi banjir. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kemudian mengimbau masyarakat untuk terus mewaspadai peningkatan curah hujan.

Ia juga meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan penyimpanan air pada akhir musim hujan.

"Selain itu, tindakan antisipasi diperlukan pada wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau atas normal (lebih basah dari biasanya) terutama untuk tanaman pertanian atau hortikultura yang sensitif terhadap curah hujan tinggi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper