Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang cuaca panas ekstrem di India menewaskan sedikitnya 29 orang di dua negara bagian saat suhu udara mendekati rekor tertinggi di sebagian besar wilayah negara.
Melansir Reuters, Jumat (31/5/2024), di negara bagian timur Odisha, 10 orang meninggal dunia akibat dugaan serangan panas atau heatstroke di kota Rourkela pada Kamis, demikian laporan NDTV mengutip pejabat rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, Times Now melaporkan 19 orang meninggal di negara bagian Bihar akibat gelombang panas baru-baru ini.
Kematian ini merupakan korban terbaru dari gelombang panas ekstrem di India, yang telah menyebabkan suhu udara melonjak di atas 50 derajat Celsius di beberapa bagian India.
Suhu mencapai titik tertinggi 52,9C di salah satu observatorium di New Delhi pada Rabu, yang menyebabkan melonjaknya permintaan listrik di ibukota negara tersebut.
India melaporkan permintaan maksimum sebesar 246 gigawatt pada tanggal 29 Mei, menurut data yang diterbitkan oleh Grid Controller Of India Ltd. Angka tersebut melampaui angka tertinggi sebelumnya yaitu 243,3 gigawatt yang dicapai pada September 2023.
Baca Juga
Lonjakan permintaan listrik juga menyebabkan sejumlah wilayah kekurangan pasokan selama malam hari ketika pembangkit listrik tenaga surya tidak tersedia, meskipun permintaan di siang hari sejauh ini masih terpenuhi.
Para pejabat negara bagian Bihar dan Odisha tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga tidak mengonfirmasi kematian-kematian tersebut namun mengatakan bahwa kementerian telah melakukan kegiatan-kegiatan preventif terkait suhu panas.
Suhu panas yang menyengat telah membuat pihak pemerintah di banyak kota di India kewalahan dan menyulitkan pengelolaan pemilihan umum besar-besaran di India yang berlangsung selama enam pekan. Pemilu India akan berakhir dengan pemungutan suara tahap ketujuh dan terakhir pada hari Sabtu pekan ini.
Press Trust of India melaporkan empat petugas pemungutan suara meninggal dunia karena suhu tinggi di kota Arrah, di Bihar, mengutip seorang pejabat daerah.