Bisnis.com, JAKARTA -- Puasa Arafah merupakan sunah yang diajarkan Rasulullah SAW. Jadwal pelaksanaan puasa Arafah yakni pada 9 Dzulhijjah atau sehari jelang Hari Raya Idul Adha yang diselenggarakan pada 10 Dzulhijjah.
Pemerintah akan melaksanakan Sidang Isbat (Penetapan) Awal Zulhijah 1445 H. Melansir dari pernyataan resmi Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin di laman Kementerian Agama RI, Rabu (29/5/2024), Kemenag akan menggelar sidang Isbat penentuan awal Dzulhijjah 1445 Hijriah atau 2024 Masehi pada 7 Juni 2024. Sidang akan dilaksanakan di Auditorium Kementerian Agama di Jakarta.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Artinya puasa Arafah akan dilaksanakan pada 16 Juni 2024.
Pelaksanaan Puasa Arafah bertepatan dengan pelaksanaan ibadah jemaah haji wukuf di Mina. Wukuf artinya 'berhenti' atau 'berdiam diri'. Dengan demikian, ibadah wukuf yakni jemaah haji berdiam diri di Padang Arafah.
Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), puasa Arafah mengacu kepada ajaran Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa bagi siapa pun yang menunaikannya. Puasa ini dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melakukan ibadah haji. Sebaliknya, jamaah haji yang berada di Arafah diharamkan untuk berpuasa pada hari tersebut.
Keistimewaan Puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah bisa ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abu Qatadah r.a, di mana Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga
“Puasa hari Arafah adalah puasa yang aku harapkan dengan puasa tersebut Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa di tahun yang telah lewat dan dosa-dosa di tahun yang akan datang.” (HR. Tirmidzi, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim).
Selain menghapus dosa selama dua tahun, puasa sunnah ini juga diyakini memiliki keutamaan terkabulnya doa. Umat Muslim yang berpuasa Arafah dan berdoa kepada Allah, insya Allah doanya akan dikabulkan.
Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR Tirmidzi).
Niat Puasa Arafah
Adapun niat puasa Arafah adalah sebagai berikut: "Nawaitu shauma yauma arafata sunnata-lillahi ta ala."
Artinya: “Saya berniat puasa Arafah sunnah karena Allah Ta’ala.”