Upaya Gencatan Senjata
Usaha untuk saling menyetujui penghentian pertempuran dan memulangkan lebih dari 120 sandera telah mengalami hambatan selama berminggu-minggu. Namun, terkait ini telah menemukan titik terang pada pekan ini usai pertemuan pejabat intelijen Israel dan AS serta Perdana Menteri Qatar.
Seorang pejabat menyampaikan keputusan telah diambil untuk meneruskan perundingan pada minggu ini atas usulan baru yang diberikan mediator Mesir dan Qatar, serta melibatkan AS.
Pejabat Hamas yang lainnya, Izzat El-Reshiq menyampaikan pihaknya belum menerima apa pun dari mediator terkait keputusan yang diambil untuk meneruskan perundingan sesuai dengan yang diberitakan oleh media Israel.
Reshiq membeberkan tuntutan kelompok Hamas, yaitu mengakhiri agresi di seluruh Jalur Gaza.
"Mengakhiri agresi secara menyeluruh dan permanen, di seluruh Jalur Gaza, tidak hanya Rafah,"ujarnya, dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pihak Israel berusaha mengembalikan sanderanya, Netanyahu terus mengatakan perang tidak akan berakhir hingga kelompok Hamas dilenyapkan.
Baca Juga
Pihak Israel mendapatkan seruan dari beberapa pihak untuk memberikan lebih banyak bantuan ke orang-orang di Gaza akibat perang yang berlangsung selama tujuh bulan yang mengakibatkan kerusakan yang luas dan kelaparan di wilayah tersebut.
Khaled Zayed dari Bulan Sabit Merah Mesir menyampaikan kepada Reuters mengenai sebanyak 200 truk berisi bantuan, termasuk empat truk berisi bahan bakar, diprediksi akan memasuki wilayah Gaza pada Minggu lewat Kerem Shalom.
Bantuan tersebut merupakan hasil kesepakatan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Jumat (24/5/2024), untuk mengirimkan bantuan sementara melalui penyeberangan Kerem Shalom, melewati penyeberangan Rafah yang telah diblokir selama berminggu-minggu.
Al Qahera News TV yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir membagikan sebuah video di platform media sosial X, yang memperlihatkan truk-truk bantuan ketika memasuki Kerem Shalom.
Seperti diketahui, penyeberangan Rafah telah ditutup selama hampir tiga minggu, tepatnya sejak Israel berkuasa atas penyebrangan tersebut saat meningkatkan serangannya.
Pemerintah Mesir khawatir sejumlah warga Palestina kemungkinan memasuki wilayahnya dari Gaza dan menolak untuk membuka jalur penyeberangan Rafah.
Pihak Israel menyampaikan tidak membatasi bantuan-bantuan yang diberikan dan telah membuka akses penyeberangan baru di utara, serta bekerja sama dengan pemerintah AS yang telah mendirikan dermaga terapung sementara guna pengiriman bantuan. (Ahmadi Yahya)