Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Keamanan Publik To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan Publik To Lam terpilih menjadi Presiden Vietnam setelah dicalonkan minggu lalu oleh Komite Sentral Partai Komunis.
Bendera Vietnam dan bendera dengan simbol partai komunis di salah satu toko di Hanoi, Vietnam pada Selasa (14/5/2024). - Bloomberg/Linh Pham
Bendera Vietnam dan bendera dengan simbol partai komunis di salah satu toko di Hanoi, Vietnam pada Selasa (14/5/2024). - Bloomberg/Linh Pham

Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Nasional Vietnam memilih Menteri Keamanan Publik Tô Lâm sebagai presiden baru negara tersebut. Pemilihan Lam menjadi perubahan terbesar dalam perombakan kepemimpinan besar-besaran setelah masa-masa gejolak politik Vietnam.

Lam (66) terpilih di parlemen setelah dicalonkan minggu lalu oleh Komite Sentral Partai Komunis. Setelah pemungutan suara, Lam bersumpah bahwa ia akan setia kepada bangsa, negara dan rakyat Vietnam.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi semua tugas yang diberikan,” ungkap Lam seperti dikutip Reuters.

Lam telah menjadi Menteri keamanan Publik yang dikelola kepolisian sejak 2016. Pada tahun 2021, Lam diterima di badan pembuat keputusan paling kuat di Vietnam atau Politbiro.

Lam telah menjadi tokoh penting dalam kampanye anti-korupsi besar-besaran, yang dikenal sebagai "tungku api", yang bertujuan untuk membasmi korupsi yang meluas, tetapi juga dilihat oleh para kritikus sebagai alat untuk mengesampingkan lawan-lawannya selama pertikaian politik.

Peran presiden di Vietnam cenderung bersifat seremonial namun merupakan salah satu dari empat posisi politik tertinggi di negara ini, yang disebut "empat pilar". Adapun posisi lainnya adalah ketua partai, perdana menteri, dan ketua parlemen.

Lâm telah muncul sebagai salah satu pejabat paling penting selain Sekretaris Jenderal Partai Komunis Nguyễn Phú Trọng, setelah upayanya memberantas korupsi membantu menaikkan peringkat Vietnam dalam indeks persepsi korupsi Transparency International menjadi 83, pada tahun lalu, dari sebelumnya 113 pada 2016. 

Meskipun jabatan kepresidenan di Vietnam sebagian besar bersifat seremonial, jabatan ini juga merupakan posisi terpenting kedua dalam hierarki politik dan kemungkinan menjadi batu loncatan untuk menggantikan Trọng ketika masa jabatannya berakhir pada awal 2026. 

Meski begitu, Lâm tidak mungkin mengubah arah kebijakan ekonomi atau luar negeri, yang diputuskan oleh Politbiro dan Komite Sentral Partai Komunis. 

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan perekonomian Vietnam akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di Asia pada tahun ini dan memimpin kawasan ini bersama dengan India pada 2025. 

Pemasok Apple Inc. hingga perusahaan seperti Samsung Electronics Co. telah berinvestasi miliaran dolar di negara Asia Tenggara tersebut. 

Profesor Emeritus di Universitas New South Wales di Australia, Carl Thayer mengatakan bahwa peran presiden hanya mempunyai sedikit kekuasaan dan juga bisa mengindikasikan Lam kehilangan pengaruhnya dalam pemerintahan. 

"Dia tidak akan memegang kendali kekuasaan. Cakupan dan intensitas investigasi yang dilakukan Lam atas perintah Trong telah membuat bingung banyak pejabat," katanya. 

Sebagai Menteri Keamanan Publik sejak 2016, Lam mempunyai tanggung jawab untuk penegakan hukum termasuk memimpin upaya pemberantasan korupsi yang membuat setidaknya 459 anggota partai didisiplinkan karena korupsi pada tahun lalu. 

Trần Thanh Mẫn, calon ketua parlemen yang berasal dari Provinsi Mekong-Delta di Hau Giang dan kemunculannya akan disambut baik oleh para pejabat dari wilayah selatan. 

Menurut situs parlemen, pria berusia 61 tahun ini adalah Ketua Front Tanah Air Vietnam sebuah organisasi yang dipimpin partai, sebelum menjadi Wakil Ketua Majelis Nasional pada April 2021.

Menurut pernyataan Komite Sentral Partai, dia menggantikan Vương Đình Huệ, yang mengundurkan diri sebagai ketua parlemen bulan lalu, karena pelanggaran peraturan partai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper