Bisnis.com, JAKARTA - Peluang pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut telah ditutup.
Hal ini diungkapkan oleh Ketum Projo Budi Arie Setiadi pada Rabu (16/4/2024). Tertutupnya peluang pertemuan itu dikarenakan momen bertemu saat Idul Fitri 1445 H tak kunjung muncul.
"Enggaklah [sudah tidak berpeluang bertemu]. Hari gini. Waktunya cukup enggak? Kalau menurut saya mah oke sajalah Pak Presiden juga asyik-asyik saja enggak ada hambatan. Pak presiden santai saja. Ketemu rakyat saja oke, apalagi elite," ujarnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Budi pun enggan menjawab secara terperinci terkait potensi adanya pihak yang menghalangi pertemuan antara Jokowi dan Megawati.
"Enggak tahu, tanya sono dong. Kami mah oke-oke aja [untuk bertemu]," pungkasnya.
Adapun putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka,turut buka suara soal pertemuan Jokowi dan Megawati yang diklaim telah tertutup.
Baca Juga
“Silaturahmi kok dilarang, untuk tujuan baik seharusnya diperbolehkan dalam suasana Lebaran,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (17/4) dikutip dari Solopos.
Gibran mengklaim masyarakat maupun kader PDIP akan senang apabila Megawati bisa memberikan izin untuk pertemuan tersebut. Silaturahmi merupakan hal yang baik.
“Kalau Pak Prabowo sudah komunikasi dengan tokoh-tokoh PDIP,” papar dia.
Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Presiden Jokowi terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa pun. Dia tak menampik untuk pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, pihak istana Kepresidenan turut mencarikan waktu yang tepat.
“Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat. Lagian ini masih di bulan Syawal. Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Jumat (12/4).