Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur usai Dua Dekade Menjabat

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan mengakhiri jabatannya pada 15 Mei 2024 mendatang dan digantikan oleh wakilnya, Lawrence Wong.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberikan pidato/PMO
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberikan pidato/PMO

Bisnis.comJAKARTA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan mengundurkan diri pada 15 Mei 2024, mengakhiri masa jabatan selama dua dekade yang nantinya akan dipimpin oleh wakilnya yakni Lawrence Wong. 

Mengutip BloombergSelasa (16/4/2024) Wakil Perdana Menteri Wong, yang juga menjabat Menteri Keuangan, akan menjadi perdana menteri keempat Singapura pada 15 Mei 2024. Menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri pada Senin (15/4) Ia mendapat dukungan bulat dari anggota parlemen dari partai yang berkuasa. 

“Saya meminta seluruh warga Singapura untuk memberikan dukungan penuh kepada Lawrence dan timnya, dan bekerja sama dengan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Singapura,” tutur Lee dalam postingan di Facebooknya. 

Lee menuturkan bahwa suksesi kepemimpinan akan bertepatan dengan pemungutan suara yang dijadwalkan pada 2025 dan berada di bawah kendali PM baru. 

Untuk diketahui, Lee pertama kali terpilih pada tahun 1984. Ia menjadi perdana menteri pada tahun 2004, menjadikannya salah satu pemimpin politik yang paling lama menjabat di dunia.

Sang ayah,  Lee Kuan Yew, menjabat sebagai perdana menteri pertama Singapura dari tahun 1959 hingga 1990.

Suksesi kepemimpinan Singapura telah direncanakan selama bertahun-tahun dengan cermat. Keinginan Lee untuk menyerahkan kendali sebelum berusia 70 tahun terhalang oleh Covid-19 dan keputusan pada 2021 oleh Heng Swee Keat, penerus saat itu, untuk mundur dengan alasan usia. 

Di bawah kepemimpinan Lee, produk domestik bruto (PDB) per kapita Singapura meningkat tiga kali lipa menjadi US$92.000. Angka ini termasuk menjadi salah satu yang tertinggi di dunia. 

Kemudian, Singapura juga berusaha untuk meningkatkan daya tariknya sebagai “mercusuar” bagi investor asing, menimbang kawasan yang semakin kompetitif. 

Adapun, pengumuman ini juga disampaikan ketika ketidakpastian meningkat. Contohnya seperti persaingan geopolitik AS dan China, dan gangguan rantai pasokan akibat perang di Ukraina dan Gaza.

Ia juga telah mengambil peran yang besar di panggung internasional, dengan perjalanan ke Eropa pada minggu lalu, melakukan jamuan makan malam dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Wakil kepala departemen ilmu politik di Universitas Nasional Singapura, Bilveer Singh, mengatakan bahwa karena Lee diperkirakan akan terus terlibat dalam pemerintahan, maka semakin dini penyerahan dilakukan akan dinilai semakin baik. 

“Dunia kini menjadi tempat yang sangat berbahaya dan sulit bagi Singapura untuk ditinggali. Jadi, lanjutkan saja urusan pemerintahan,” jelasnya, dan berpendapat bahwa dalam struktur kekuasaan, tidak ada hal mendasar yang berubah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper