Bisnis.com, JAKARTA - Iran membeberkan alasan kuat melancarkan serangan 300 rudal dan drone ke Israel pada Sabtu (13/4/2034) lalu. Serangan itu disebut sebagai aksi 'bela diri' setelah Israel melakukan serangan udara di Suriah, Damaskus pada awal April 2024.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Irawani melalui surat yang dikirimkan kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Dalam surat tersebut, Iran menyebutkan alasan pihaknya melakukan serangkaian serangan militer ke Israel yang dikarenakan serangan bersenjata rezim Israel terhadap lokasi diplomatik Republik Islam Iran di Damaskus, Republik Arab Suriah, yang menyebabkan matinya 7 penasihat militer senior Iran.
"Tindakan ini merupakan bentuk pelaksanaan hak yang melekat pada Iran untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," tulis Irawani, dikutip Senin (15/4/2024).
Serangan tersebut juga merupakan respons terhadap agresi militer Israel yang berulang, khususnya serangan bersenjata pada tanggal 1 April 2024 terhadap lokasi diplomatik Iran yang bertentangan dengan Pasal 2 (4) dalam Piagam PBB.
Di sisi lain, dia juga menyinggung Dewan Keamanan PBB yang disebut gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Hal itu menyebabkan rezim Israel melanggar garis merah dan melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional.
Baca Juga
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel, salah satunya terkait serangan militer ke Gaza telah memperburuk ketegangan di kawasan dan mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
Melalui surat tersebut, Iran menegaskan kembali pendiriannya yang konsisten bahwa Iran tidak berupaya melakukan eskalasi atau konflik di kawasan, sekaligus memperingatkan mengenai provokasi militer lebih lanjut yang dilakukan oleh rezim Israel.
"Republik Islam Iran menegaskan kembali tekadnya yang tak tergoyahkan untuk membela rakyatnya, keamanan dan kepentingan nasionalnya, kedaulatan, dan integritas wilayahnya dari ancaman atau tindakan agresi apa pun dan untuk menanggapi ancaman tersebut atau agresi dengan penuh semangat dan sesuai dengan hukum internasional," tuturnya.
Lebih lanjut, Republik Islam Iran disebut tidak akan ragu menggunakan hak untuk membela diri jika diperlukan. Terlebih, apabila rezim Israel kembali melakukan agresi militer, Iran menjamin akan lebih kuat dan tegas meresponsnya.