SINYAL REKONSILIASI POLITIK?
Pengamat politik Universitas Padjadjaran Caroline Paskarina menyebut pertemuan antara Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekadar silaturahmi saja.
Penilaian serupa diarahkannya pada pertemuan Rosan dengan Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Temu dua sosok itu hanyalah silaturahmi atau anjangsana.
"Mengingat masih dalam momen Idulfitri tampaknya pertemuan para tokoh dari kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang berbeda tersebut merupakan pertemuan silaturahim," kata Caroline, seperti dilansir Antara, Sabtu (13/4/2024).
Menurutnya, pembahasan rekonsiliasi politik akan memerlukan pertemuan-pertemuan khusus.
"Belum dapat dipastikan apakah [pertemuan tersebut] akan mengarah pada rekonsiliasi politik karena untuk rekonsiliasi pasca-pilpres akan memerlukan pertemuan-pertemuan khusus," jelas Caroline.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya saat ini masih berfokus untuk menyelesaikan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di MK.
Baca Juga
Proses adu dalil di persidangan MK itu diakui Hasto telah membuat rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo belum dapat terlaksana.
"Pertemuan itu tentu nantinya akan dilakukan pada momentum yang tepat mengingat saat ini kami masih sedang berproses di Mahkamah Konstitusi," katanya.
Hasto menegaskan bahwa PDIP bakal mencari momentum yang tepat untuk menjadwalkan pertemuan Megawati dan Prabowo selepas putusan MK diketok pada akhir April.
Dengan begitu, bisa jadi momen pertemuan sederet tokoh sentral pada Pilpres 2024 saat Idulfitri 1445 H itu memang hanya merupakan silaturahmi atau anjangsana semata.
Namun, seperti kata Bamsoet, bisa jadi silaturahmi itu pun menjadi ‘tanda-tanda’ yang memantik rekonsiliasi politik.