Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Pelanggaran, Kremlin Sebut Validasi Hasil Pemilu Rusia Tidak Diperlukan

Pihak Kremlin menyatakan bahwa pembuktian terhadap hasil pilpres Rusia yang telah digelar tidak diperlukan jika mengacu pada minimnya pelanggaran yang ditemukan
Presiden Vladimir Putin berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup di Moskow./Reuters
Presiden Vladimir Putin berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup di Moskow./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pihak Kremlin menyatakan bahwa pembuktian terhadap hasil pemilihan presiden (pilpres) Rusia yang telah digelar tidak diperlukan jika mengacu pada minimnya pelanggaran yang ditemukan.

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Sergeyevich Peskov mengungkapkan bahwa hasil pemilu Rusia tidak memerlukan pembenaran dari pihak lainnya. Hal tersebut diucapkan setelah para pengamat dari berbagai negara yang turut mengawasi pemilihan presiden Rusia mengungkapkan tidak ditemukannya pelanggaran selama pemungutan suara.

 “Semua pemantau dari negara lain datang ke pemilu, bisa memantau proses dengan mata kepala mereka sendiri dan memperoleh semua informasi yang diperlukan. Kami tidak akan membenarkan diri kami sendiri di depan siapa pun,” kata Dmitry dikutip dari Kantor Berita Rusia, TAZZ pada Kamis (21/03/2024).

Sebelumnya, Perwakilan dari Kantor Lembaga Demokrasi dan Hak Asasi Manusia OSCE selaku badan keamanan Eropa tidak dilibatkan dalam penyelenggaran pemilu Rusia 2024. Hal ini dikarenakan pihak Kremlin menganggap upaya tersebut untuk mencampuri urusan dalam negeri.

Diketahui sebelumnya, Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) merupakan forum utama untuk berdiskusi dan mengambil tindakan terhadap isu-isu penting perdamaian, keamanan dan hak asasi manusia di bagian Eropa dan Asia Tengah.

Sementara itu, mayoritas masyarakat Rusia mempercayai hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang hampir pasti memenangkan petahan Vladimir Putin.

Pusat Riset Opini Publik Rusia (VTsIOM) menyatakan bahwa 72% warga Rusia yang disurvei mempercayai hasil Pilpres Rusia.  VTsIOM menyatakan bahwa sebanyak 72% masyarakat mempercayai hasil pemilu, dan lebih dari setengahnya yakni 54% tidak meragukan hasil pemilu tersebut. 

“Pada saat jajak pendapat dilakukan, mayoritas warga Rusia sudah mengetahui hasil pemungutan suara [85%],” jelasnya.

Adapun hasil dari pemilu Rusia yang telah diselenggarakan selama 3 hari dari 15-17 Maret 2024 menunjukkan, Presiden Petahana Rusia Vladimir Putin memperoleh suara tertinggi yakni 87,28% suara, disusul oleh Nikolay Kharitonov dengan perolehan suara 4,31% suara, dan diikuti oleh Vladislav Davankov 3,85%. Sementara itu, Leonid Slutsky berada di urutan terakhir dengan 3,2% suara.

(Nona Amalia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper