Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSI Gagal ke Senayan, Bukti Jokowisme Tak Laku di Pemilu 2024?

PSI gagal ke Senayan kendati dalam setiap sosialiasi maupun kampanye politiknya selalu bawa-bawa nama Jokowi.
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal lolos ke Senayan. Perolehan suara partai yang mengklaim sebagai partainya 'Jokowi' itu hanya sekitar 2,8% atau di bawah ambang batas parlemen yang dipatok di angka 4%.

Padahal dalam banyak kesempatan, PSI berulangkali mengungkapkan optimismenya bisa memperoleh kursi di DPR. Apalagi, sejak awal, PSI selalu membawa nama Jokowi dalam berbagai kesempatan.

Jokowi, seperti diketahui, merupakan magnet politik. Ia digadang-gadang sebagai presiden dengan tingkat kepuasan tertinggi hampir menembus angka 80% versi sejumlah lembaga survei. Efek Jokowi inilah yang dipercaya mengantarkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden terpilih.

Kedekatan PSI dengan Jokowi sendiri terekam dalam banyak simbol. Pertama, tentu pengangkatan Kaesang Pangarep sebagai ketua umum. Kaesang adalah putra bungsu Presiden Jokowi. Ia dinobatkan sebagai ketua umum hanya 2 hari setelah memegang kartu anggota PSI.

Kedua, slogan Jokowisme. Istilah ini sering digembar-gemborkan elite PSI dalam banyak kesempatan. Jokowisme, kalau merujuk tulisan Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman yang dipublikasikan di laman resmi partai, adalah manifestasi etos baru kepemimpinan politik yang bertujuan untuk memastikan roadmap kemajuan Indonesia terwujud.

Ketiga, baliho partai yang menampilkan sosok Jokowi. Semula gambar Jokowi, nempel di sejumlah spanduk atau baliho kampanye PDI Perjuangan (PDIP). Namun setelah manuver keluarga presiden yang condong ke Prabowo Subianto, sosok Jokowi selalu nempel di baliho maupun spanduk sebagian calon legislatif (caleg) PSI.

Jokowi sendiri terekam beberapa kali bertemu bahkan hadir di sela kampanye politik PSI. Jokowi diketahui bertemu dengan Ketua Umum PSI  Kaesang Pangarep di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024). 

Adapun pertemuan antara Jokowi dan Kaesang ini adalah pertemuan ketiga. Sebelumnya bapak dan anak ini berakhir pekan di Yogyakarta, Sabtu (27/1/2024), di Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (3/2/2024).

Jokowi mengaku bahwa pertemuannya kali ini hanya sebatas kebetulan karena lokasi yang sama. Ini sama dengan pengakuan Jokowi beberapa waktu lalu. Kebetulan dan diundang minum teh.

Dia mengatakan, pertemuan itu diajukan PSI untuk makan malam bersama. Meskipun pada hari yang bersamaan terdapat kampanye akbar Prabowo-Gibran di daerah yang sama.

Lebih lanjut, Jokowi mengaku sudah lama memiliki ketertarikan pada PSI. Namun, eks Gubernur DKI Jakarta ini enggan mengungkap dukungan serta penilaian terhadap kepemimpinan putranya di PSI.

"Sudah saya sampaikan, saya sejak dulu sudah senang sama yang namanya PSI," ucap Jokowi.

Kendati ada unsur kedekatan antara PSI dan Jokowi, namun hasil rekapitulasi nasional yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU, justru menunjukkan hal yang sebaliknya. PSI gagal ke Senayan.

Hasil Pemilu 2024

Adapun KPU telah menetapkan sebanyak 8 partai politik (parpol) berhasil mengamankan kursi parlemen di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu 2024 Tingkat Nasional KPU pada Rabu (20/3/2024) menetapkan sejumlah parpol di antaranya adalah PDIP, Golkar, PKS, Partai Demokrat, Partai Nasdem berhasil lolos.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, parpol yang gagal meraih paling sedikit 4% suara suara sah nasional tidak dapat lolos ke ke parlemen.

KPU mencatat, suara sah untuk pemilihan legislatif (pileg) 2024 secara nasional tercatat 151.796.631 suara.

Berikut daftar hasil Pileg 2024 berdasarkan rekapitulasi tingkat nasional KPU:

PDIP: 25.387.279 suara (16,72%)

Partai Golkar 23.278.654 suara (15,29%)

Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%)

PKB: 16.115.655 suara (10,62%)

Partai Nasdem: 14.660.516 suara (9,66%)

PKS : 12.781.353 suara (8,42%)

Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%)

PAN : 10.984.003 suara (7,24%)

PPP : 5.878.777 suara (3,87%).

PSI : 4.260.169 suara (2,81%)

Partai Perindo : 1.955.154 suara (1,29%)

Partai Gelora : 1.281.991 suara (0,84%)

Partai Hanura : 1.094.588 suara (0,72%)

Partai Buruh : 972.910 suara (0,64%)

Partai Ummat : 642.545 suara (0,42%)

PBB : 484.486 suara (0,32%)

Partai Garuda : 406.883 suara (0,27%)

PKN: 326.800 (0,22%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper