Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah unggahan video di media sosial beberapa waktu terakhir memuat narasi bahwa wilayah DKI Jakarta sengaja dibuat banjir agar masyarakat mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Video tersebut diunggah sebuah akun anonim di Instagram yang dilengkapi dengan narasi tersebut dan dapat dilihat hingga hari ini, Selasa (12/3/2024).
“Jakarta harus banjir agar IKN menjadi benar,” demikian keterangan dalam video yang diunggah pada 2 Maret lalu.
Video tersebut menunjukkan sebuah ruas jalan yang digenangi air dengan tinggi yang sejajar dengan permukaan trotoar. Namun, tidak jelas di mana lokasi pengambilan video tersebut.
Faktanya, banjir memang terjadi di sejumlah titik di Jakarta pada akhir Februari atau beberapa hari sebelum video tersebut diunggah.
Baca Juga
Berdasarkan indeks berita Bisnis, setidaknya terdapat 38 ruas jalan Ibu Kota tergenang banjir setinggi 10 hingga 120 cm pada Kamis (29/2/2024).
Namun demikian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan BPBD DKI menyatakan bahwa banjir di Jakarta pada rentang waktu tersebut sebagian besar dipicu oleh curah hujan yang tinggi.
“Merujuk laporan BMKG juga memang mayoritas banjir sebagian besar karena dipicu curah hujan yang tinggi, dini hari tadi berdasarkan laporan BMKG tergolong hujan ekstrem dengan intensitas 157,4 milimeter per hari,” ujar Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Michael Sitanggang dalam keterangan resmi, Kamis (29/2/2024).
Sebelumnya, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem pada pekan awal Maret bagi wilayah Indonesia, tak terkecuali DKI Jakarta.
Kondisi ini salah satunya dipicu oleh aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang memasuki fase 3 di Samudra Hindia bagian timur, dan diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dari bagian barat untuk kemudian bergerak ke timur.
“BMKG memonitor bahwa kondisi cuaca ekstrem tersebut masih berpotensi hingga tanggal 8 Maret 2024,” demikian keterangan BMKG pada akhir Februari lalu, sebagaimana dikutip pada Selasa (12/3/2024).
Selain itu, fenomena ini juga dipicu oleh aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia, serta terbentuknya pola perlambatan, pertemuan, dan belokan angin.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat maupun angin kencang.
Potensi cuaca serupa juga diprediksi terjadi pada periode 8-14 Maret 2024 ini. BMKG dan BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem.
“Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt,” demikian keterangan resmi BPBD DKI, dikutip Selasa (12/3/2024).