Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laut Merah Panas! Pelaut Filipina dan Vietnam Tewas Diserang Rudal Houthi

Dua pelaut dari Filipina dan satu orang dari Vietnam tewas akibat serangan rudal Houthi terhadap sebuah kapal di Teluk Aden pada Rabu, (6/3/2024).
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dua pelaut dari Filipina dan satu orang dari Vietnam tewas akibat serangan rudal Houthi yang mengenai kapal di Teluk Aden pada Rabu, (6/3/2024).

Melansir Bloomberg, Kamis (7/3/2024), Departemen Tenaga Kerja Filipina menyatakan kapal pengangkut komoditas curah True Confidence mengalami serangan rudal dan kini terombang-ambing jauh dari daratan sementara upaya penyelamatan dilakukan.

Seluruh awak kapal dibawa ke Djibouti oleh kapal angkatan laut India yang tiba pada hari Rabu malam. Selain korban tewas, dua awak kapal asal Filipina lainnya terluka parah dan telah dievakuasi ke rumah sakit setempat.

Serangan ini menandai kematian awak kapal pertama yang dikonfirmasi sejak Houthi memulai serangan terhadap pelayaran komersial pada pertengahan November di salah satu jalur laut tersibuk di dunia tersebut.

Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang seberapa besar risiko yang bersedia diambil oleh para pemilik kapal untuk memastikan keselamatan para awak kapal mereka. Banyak kapal sekarang menghindari wilayah tersebut karena kekerasan yang terjadi, sehingga mengganggu perdagangan global.

Sekretaris Jenderal Organisasi Maritim Internasional Arsenio Dominguez mengatakan berita korban jiwa di kapal dagang True Confidence ini sangat menyedihkan.

"Pelaut yang tidak bersalah tidak boleh menjadi korban,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.

Kapal True Confidence memiliki 20 awak, yang terdiri dari satu warga negara India, empat warga negara Vietnam dan 15 warga negara Filipina. Tiga penjaga bersenjata, dua dari Sri Lanka dan satu dari Nepal, juga berada di kapal.

Kelompok geriliyawan Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, menyerang kapal tersebut sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada hari Rabu.

Militer AS mengatakan rudal tersebut merupakan rudal balistik anti-kapal kelima yang ditembakkan oleh kelompok tersebut dalam dua hari terakhir. Serangan beruntun ini menggarisbawahi sulitnya menangkal serangan-serangan tersebut meskipun ada upaya militer dari pasukan Amerika dan Inggris.

Kelompok ini mengatakan serangannya adalah untuk mendukung Hamas dalam perangnya melawan Israel. Cakupan serangan juga meluas setelah AS dan Inggris memulai serangan udara di Yaman dengan harapan dapat mengekang serangan Houthi.

”Serangan akan terus berlanjut sampai Israel menarik diri dari Gaza,” demikian pernyataan Houthi.

Houthi beralasan bahwa kapal True Confidence adalah kapal AS. Namun pemilik kapal dan AS membantah klaim tersebut. Komando Pusat AS mengatakan kapal True Confidence tersebut adalah kapal berbendera Barbados.

Hingga saat ini, kapal tersebut dimiliki oleh Oaktree Capital Management yang berbasis di Los Angeles, menurut seseorang yang mengetahui masalah ini. Pemilik baru mengambil alih pada akhir Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper