Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kandas di Quick Count, PSI Pede Lolos ke Parlemen via Real Count KPU

Berdasarkan hasil real count Pemilu 2024 yang dirilis KPU hingga Senin (26/2/2024) pukul 11.00 WIB, PSI mampu meraup suara hingga 2,68%.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep (tengah) melambaikan tangan ke arah kader-kader usai menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep (tengah) melambaikan tangan ke arah kader-kader usai menyampaikan orasi politiknya dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan ketua umum periode sebelumnya Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Bisnis.com, JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia punya keyakinan tinggi untuk melewati ambang batas perolehan suara parlemen atau parliamentary threshold pada Pemilu Legislatif atau Pileg 2024 kendati rerata hasil quick count dan data real count sementara dari KPU menunjukkan hasil berbeda.

Berdasarkan hasil real count Pemilu 2024 yang dirilis KPU hingga Senin (26/2/2024) pukul 11.00 WIB, PSI mampu meraup suara hingga 2,68% atau mencapai 1.998.696 suara. Perolehan suara itu bahkan meningkat signifikan dibandingkan jumlah pemilih yang dihimpun PSI pada Pileg 2019 yang berdasarkan catatan KPU hanya mencapai 1,89%.

Sayangnya, realisasi hasil real count Pemilu 2024 'Partai Anak Muda' itu masih berada di bawah parliamentary threshold Pemilu 2024 yang ditetapkan sebesar 4% oleh Undang-Undang No. 7/2014 tentang Pemilihan Umum.

Namun patut dicatat bahwa data KPU pada Pileg 2024 itu baru menghimpun 64,02% total suara pemilih atau merupakan hasil rekapitulasi di 527.055 dari 823.236 tempat pemungutan suara (TPS) di 38 provinsi.

Sementara itu, berdasarkan hasil quick count Pileg 2024 yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Indikator Politik Indonesia, perolehan suara PSI pun tidak jauh berbeda ketimbang hasil real count sementara KPU.

Hasil survei LSI, misalnya, menunjukkan perolehan suara PSI mencapai 2,79%. Data yang masuk dalam statistik suara partai yang dirilis LSI telah mencapai 100% dengan 341.995 sampel suara sah, serta margin of error berkisar 0,63%.

Setali tiga uang, hasil quick count Indikator Politik Indonesia terkait Pileg 2024 menunjukkan PSI masih berada di bawah parliamentary threshold yakni hanya mencapai 2,65%. Data suara masuk dalam riset Indikator Politik itu pun telah mencapai 100% dengan 520.616 sampel suara sah dan tingkat partisipasi 78,27%, serta margin of error kurang lebih 0,52%.

OPTIMISME PSI

Kendati data quick count lembaga survei dan penghitungan sementara real count KPU menyebutkan perolehan suara belum bisa meloloskan para kadernya ke DPR RI, PSI tetap optimistis hasil akhir penghitungan suara resmi menunjukkan hasil berbeda.

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Cheryl Tanzil menegaskan hal itu. “PSI sendiri tetap optimistis bisa melewati parliamentary threshold 4% dan lolos ke Senayan,” kata Cheryl, dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Antara, Minggu (25/2/2024).

Untuk itu, PSI terus mengerahkan pengurus, calon legislatif atau caleg, dan kader partai efektif untuk mengawal proses penghitungan suara di setiap tingkatan dan melaporkan semua temuan di lapangan. Cheryl memerinci, beberapa temuan oleh pengurus, caleg dan kader PSI antara lain adalah kesalahan pencatatan suara.

“Saya sendiri sudah turun ke berbagai kecamatan dan menemukan kesalahan input. Misalnya di sebuah TPS di Jakarta Utara. Batang lidi mencatat 35 tapi di kolom angka ditulis 25. Ada pengurangan 10 suara. Itu baru satu caleg PSI dan satu TPS. Terbayang kalau dikalikan 12 ribuan TPS di satu dapil,” ujarnya.

PSI juga menginstruksikan temuan kesalahan itu untuk segera dikoreksi dan hasilnya juga harus disepakati seluruh saksi partai-partai lain di berbagai tingkatan.

Tangkapan layar hasil real count Pileg 2024 di laman resmi KPU/Bisnis-Oktaviano Donald
Tangkapan layar hasil real count Pileg 2024 di laman resmi KPU/Bisnis-Oktaviano Donald

Keyakinan senada dilontarkan oleh kader PSI lainnya yakni Dedek Prayudi. Alasannya, sejumlah hasil survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas di atas 4% dan hasil quick count yang mendekati ambang batas parlemen tersebut.

“Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4%. Misalnya SPIN menyebut 4,2% saat survei dilakukan 5–8 Februari 2024. Bahkan, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4% tapi survei ini tidak dirilis. Ini semua memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan,” kata Dedek Prayudi dalam keterangan tertulis, seperti dilansir Antara, Jumat (23/2/2024).

Di samping itu, Dedek menyebut hasil quick count saat ini mencapai kisaran 2,9%-3% dengan margin of error 1%–1,5%. Artinya, kata dia,  PSI tetap berpeluang masuk parlemen pusat.

Berdasarkan keyakinan itu, DPP PSI menginstruksikan seluruh pengurus, caleg, dan kader untuk mengawal ketat perhitungan suara di semua tingkatan.

“Kami kawal terus di semua tingkatan. Karena, dari temuan di lapangan, ada cukup banyak human error. Misalnya, dalam kolom batang lidi, tertulis 35 suara tapi saat dicatat hanya 25 suara. Juga ada perbedaan di C1 dengan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan,” lanjut Dedek.


ASA PADA MARGIN OF ERROR

Keyakinan PSI itu juga diamini oleh sejumlah pihak. Margin of error pada hasil quick count dinilai membuka harapan bagi PSI.

Di samping itu, jumlah suara masuk dan proses rekapitulasi KPU yang masih panjang menambah asa bagi partai yang dipimpin Kaesang Pangarep, atau putra bungsu Presiden Joko Widodo tersebut.

Peneliti Economics & Political Insight (EPI) Center Mursalin menjadi salah satu pihak yang meyakini PSI masih berpeluang menembus ambang batas parlemen, meski Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) menunjukkan hasil berbeda pada hasil perolehan suara sementara.

Menurutnya, rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di KPU masih berjalan. Rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung pada 15 Februari–20 Maret 2024.

Selain itu, dia menilai hasil quick count pun memiliki margin of error sehingga PSI berpeluang lolos dengan mempertimbangkan perolehan suara sementaranya yang hanya berselisih 1% dengan parliamentary threshold.

"Seperti halnya survei sebelum pencoblosan, hasil quick count sesaat setelah pencoblosan pun memiliki margin of error dengan kisaran paling tidak sebesar 1%," jelas Mursalin, seperti dilansir Antara.

Tidak jauh berbeda, Direktur Eksekutif Data Riset Analitika Nana Kardina memiliki kesimpulan serupa. Nana mengatakan, hasil quick count dari sejumlah lembaga survei, menempatkan perolehan suara PSI pada kisaran 2,62%–2,90% atau mendekati 3%. 

Dengan memperhitungkan margin of error di atas 1%, PSI dinilai masih memiliki peluang untuk meraih suara total 4%.

"Jika kita melihat data Sirekap KPU per 23 Februari 2024, data perolehan suara yang masuk dari seluruh TPS di Indonesia baru mencapai 62,09%, sehingga masih ada kemungkinan suara dari kantung-kantung pemilih PSI yang belum terhimpun," ucapnya dalam keterangan resmi yang dilansir Antara.

Selain itu, imbuh Nana, pemungutan suara ulang, pemilu lanjutan, dan pemilu susulan juga masih dihelat di sejumlah daerah karena berbagai penyebab. 

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep/Bisnis
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep/Bisnis

Terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Rakyat Progresif David Krisna Alka juga berkomentar serupa. Dia optimistis PSI berhasil memenuhi ambang batas parlemen dan mendapatkan kursi di DPR RI.

“Saya yakin PSI punya peluang lolos ke DPR. Hanya butuh sekitar 1,5% lagi per hari ini kalau melihat hasil real count,” kata David dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2025).

Alasan pertama David adalah masih adanya margin of error dalam quick count. Kedua, adanya revisi perolehan suara karena kesalahan input data.

Ketiga, kata David, KPU sampai saat ini masih melakukan pemungutan suara ulang dan pemungutan suara lanjutan. 

Patut dinanti apakah harapan PSI itu akan berbuah manis dan apakah sungguh margin of error hasil quick count bisa menjadi sandaran asa seperti argumen sejumlah pihak di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper