Bisnis.com, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum aman untuk memperoleh kursi DPR. Raihan suara partai yang dalan kampanyenya mendaku sebagai partai Jokowi itu masih di bawah 3%.
Padahal, PSI termasuk partai yang royal saat kampanye Pemilu 2024. Baliho Kaesang Pangarep dan presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir menghiasi sudut-sudut daerah hingga jalanan protokol yang membelah ibu Jakarta.
Tak hanya itu untuk meyakinkan pemilih, PSI selalu mengidentifikasi sebagai ’Partai Jokowi’. Jokowi sendiri merupakan presiden Indonesia selama dua periode, dengan angka kepuasan publik di atas 70%, bahkan beberapa survei mendekati 80%. Identifikasi itu diharapkan supaya partai ikut kecipratan Jokowi Effect pada pemilu 2024.
Namun demikian, hingga hari ini, Senin (26/2/2024) pukul 08.00 WIB dengan progres suara yang masuk sebanyak 64,48%, raihan suara PSI masih berada di angka 2,68%.
Lalu kemana Jokowi Effect?
Litbang Kompas merilis analisa terbarunya tentang arah dukungan pemilih Jokowi dalam pemilihan legislatif 2024. Ada sebuah anomali, dalam konteks Pilpres 2024, mayoritas pemilih Jokowi pada 2019 mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Gibran adalah putra sulung Jokowi dan merupakan kakak dari Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Namun demikian, soal pilihan partai, mayoritas pemilih Jokowi tetap mencoblos PDIP pada Pemilu 2024 lalu.
Baca Juga
Persentase pendukung Jokowi yang memilih PDIP bahkan mencapai 37,9% atau yang tertinggi dibanding partai lainnya. Di peringkat kedua ada Golkar 11,6%, PKB dan Gerindra masing-masing di angka 7,1%.
Sedangkan pemilih Jokowi yang memilih PSI hanya di angka 0,6%. Angka ini bahkan lebih rendah dari PKS yang notabene partai oposisi Jokowi. Pemilih Jokowi yang memilih PKS pada Pemilu 2024 versi Litbang Kompas mencapai 2,8%.
Selain Litbang Kompas, hasil quick count mayoritas lembaga survei juga menunjukkan tren yang sama.
Versi Indikator Politik misalnya, hasil hitung cepat mereka memperkirakan PSI hanya memproleh suara 2,65%. Sementara itu versi LSI berada di kisaran 2,8%. Adapun versi Poltracking Indonesia, perolehan suara PSI hanya di angka 2,89%