Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tertinggi atau mencapai 51,8%. Hasil survei tersebut membuka kemungkinan Pilpres 2024 pekan depan untuk berlangsung satu putaran.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran berada di peringkat teratas pilihan responden pada simulasi surat suara.
Sementara itu, peringkat kedua ditempati oleh paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan sebesar 24,1% dan diikuti oleh paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 19,6% di peringkat ketiga.
Adapun, dalam survei yang digelar dari akhir Januari sampai dengan awal Februari 2024 itu menunjukkan 4,5% responden survei masih tidak menjawab.
Burhanuddin menilai hasil survei terbaru itu menunjukkan masih adanya potensi Pilpres untuk diselenggarakan satu maupun dua putaran. Menurutnya, potensi dua putaran berpeluang terjadi secara konservatif lantaran masih adanya margin of error.
"Tetapi angka 51,8 % dan tren naik yang masih berlangsung buat Prabowo-Gibran maka saya bisa mengatakan potensi atau probabilitas untuk satu putaran meningkat buat Prabowo-Gibran dibandingkan dengan survei-survei sebelumnya," katanya dalam konferensi pers daring, Jumat (9/2/2024).
Baca Juga
Selain itu, Prabowo juga berada di peringkat teratas top of mind responden survei maupun simulasi nama capres, mengalahkan Anies dan Ganjar. Sementara itu, PDI Perjuangan atau PDIP menempati peringkat pertama dalam simulasi surat suara.
Kemudian, elektabilitas PDIP itu diikuti oleh Gerindra, Golkar, PKB, PKS, Demokrat, Nasdem dan PAN. Hanya delapan partai yang elektabilitasnya mencapai ambang batas parlemen, sedangkan PPP, PSI dan lain-lain tidak mendapatkan cukup suara.
Survei Indikator terbaru itu diselenggaralan pada 28 Januari sampai dengan 4 Februari 2024. Populasinya yakni WNI dengan hak pilih pada Pemilu 2024 atau yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Proses penarikan sampel menggunakam multistage random sampling dan basis sampel nasional pada survei itu yakni 1.200 responden yang tersebar di seluruh provinsi secara proporsional.