Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Seruan Civitas Akademika Jelang Pemilu, Menko PMK: Bagian dari Kebebasan

Menko PMK Muhadjir Effendy menghormati suara akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang menuntut agar Presiden Joko Widodo bersikap netral menjelang Pemilu.
Menko PMK Muhadjir Effendy / Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy / Kemenko PMK

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghormati suara akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang turut menuntut agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral menjelang Pemilu 2024.

Menurutnya, hal tersebut mencerminkan jaminan kebebasan yang dimiliki kampus berupa kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik.

“Kebebasan akademik itu hak yang diberikan kepada civitas academika untuk mengekspresikan dan menyampaikan gagasan secara terbuka sesama civitas academika,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

Hal tersebut kemudian dilengkapi oleh kebebasan mimbar akademik, yang merupakan sarana bagi kampus untuk menyampaikan kritik, saran, hingga mengumumkan hasil-hasil temuannya terhadap institusi atau pihak tertentu.

Muhadjir menyebut bahwa kebebasan mimbar akademik ini utamanya ditujukan kepada guru besar sesuai bidang keilmuannya, dengan tujuan utama menyampaikan pesan penting kepada publik.

“Saya melihat pernyataan-pernyataan kolega-kolega saya dari kampus, itu bagian dari bentuk kebebasan mimbar akademik. Itu sangat kita hormati, sangat kita hargai, apalagi saya juga bagian dari mereka. Saya kan pernah jadi rektor cukup lama, 16 tahun,” ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut.

Dengan pengalaman tersebut, Muhadjir menilai bahwa gejolak dari kalangan intelektual tersebut merupakan hal wajar dalam dinamika bernegara.

Sebagai informasi, sejumlah kampus dan perkumpulan akademisi menuntut penegakan demokrasi menjelang berlangsungnya pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari.

Gelombang tuntutan dari kalangan intelektual ini mulai bergulir sejak akhir Januari lalu, tepatnya ketika civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) mendeklarasikan Petisi Bulaksumur sebagai respons keprihatinan sekaligus kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/1/2024).

Puluhan kampus telah mengikuti langkah tersebut, selagi beberapa kampus lainnya disebut juga akan turut menyampaikan pernyataan resmi dalam beberapa waktu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper