Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat keamanan nasional Gedung Putih mengatakan bahwa Negeri Paman Sam bermaksud untuk melancarkan serangan lebih lanjut terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah.
Jake Sullivan pada Minggu (4/2) mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk melakukan serangan lainnya untuk menjelaskan pesannya.
“Kami bermaksud melakukan serangan tambahan, dan tindakan tambahan, untuk terus mengirimkan pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat akan merespons ketika pasukan kami diserang, ketika rakyat kami terbunuh,” jelasnya seperti dikutip dari Reuters, Senin (5/2/2024).
Adapun, AS dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, sehari setelah militer AS menyerang kelompok yang didukung Teheran di Irak dan Suriah sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap pasukan AS di Yordania.
Iran sejauh ini juga menghindari perang langsung dalam konflik yang terjadi, meskipun mendukung kelompok-kelompok tersebut. Pentagon mengatakan pihaknya tidak menginginkan perang dengan Iran dan tidak yakin Teheran juga menginginkan perang.
Sullivan juga menolak untuk mengatakan apakah AS mungkin akan menyerang situs-situs di dalam Iran, yakni sesuatu yang sangat dihindari oleh militer AS.
Baca Juga
Adapun, sebelumnya Sullivan mengatakan bahwa serangan pada Jumat (2/2/2024) merupakan sebuah awal dan bukan akhir. Ia mengatakan bahwa akan ada lebih banyak langkah, dengan beberapa terlihat dan beberapa lainnya mungkin tidak terlihat.
“Saya tidak akan menggambarkannya sebagai kampanye militer terbuka,” tuturnya.
Pentagon mengatakan bahwa serangan di Yaman pada Sabtu (3/2/2024) menghantam fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, peluncur dan lainnya yang digunakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Pihaknya juga menargetkan 13 lokasi.
Di lain sisi, Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan serangan tersebut tidak akan terjadi tanpa tanggapan dan konsekuensi. Juru bicara Houthi lainnya, Mohammed Abdulsalam, juga mengindikasikan bahwa kelompok tersebut tidak akan tergoyahkan. Keputusan Yaman untuk mendukung Gaza juga dikatakan tidak akan terpengaruh oleh serangan apa pun.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga diketahui akan mengunjungi Arab Saudi, Mesir, Qatar dan Israel dalam beberapa hari mendatang. Kunjungan ini akan berfokus pada upaya untuk memajukan perundingan mengenai kembalinya para sandera yang diculik Hamas dari Israel, sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara di Gaza.
Blinken juga akan mendorong kesepakatan besar yang ditengahi oleh AS, antara Arab Saudi dan Israel untuk menormalkan hubungan, yang bergantung pada mengakhiri konflik Gaza lainnya dan langkah-langkah menuju negara Palestina di masa depan.