Bisnis.com, JAKARTA - Grup band Slank memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dibanding mendukung putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi Pilpres 2024. Padahal dua Pilpres sebelumnya, Slank adalah pendukung Jokowi.
Slank dan Jokowi telah pisah kongsi. Namun pilihan untuk tidak sejalan dengan Jokowi itu bukan karena langkah politik Slank yang berpindah ke lain hati.
Drumer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, mengungkap bahwa pada bulan Mei 2023 lalu mereka bertemu dengan Jokowi. Menurutnya, pada pertemuan terakhir itu Jokowi masih dukung Ganjar.
Meski demikian, lanjutnya, kini Jokowi telah berubah. Sementara Slank tetap setiap ingin dukung Ganjar. "Gua sih enggak berubah, gua enggak pernah berubah, mungkin sebelah sana yang berubah," kata Bimbim pada kesempatan yang sama.
Adapun gitaris Slank Mohammad Ridwan Hafiedz alias Ridho menjelaskan perbedaan jalan itu bukan karena Slank. Dia berpendapat, Jokowi yang memilih pindah ke jalan yang berbeda meski Slank sudah mendukung pria kelahiran Solo itu sejak 2014.
"Kita sih masih di sini, dia aja yang pergi. Kita masih dengan perjuangan kita, dia aja yang ninggalin kita. Kita jalan terus," ujar Ridho dalam konferensi pers di kawasan GBK Senayan, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).
Baca Juga
Sementara itu sang vokalis, Akhadi Wira Satriaji alias Kaka, mengungkapkan sebelumnya Slank bersepakat untuk tidak terlibat langsung pada pesta demokrasi Pilpres 2024. Meski demikian sang gitaris, Ridho, terus membujuk karena merasa Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
“Kemarin, kita sudah berada di atas gunung, sekarang kami turun gunung lagi dan Slank tahunya bahasa lagu, perjuangan demokrasi harus dilanjutkan,” kata Kaka dalam kesempatan yang sama.