Bisnis.com, JAKARTA - Simulasi yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas PDIP berada di posisi teratas dengan tingkat keterpilihan mencapai 20,7%.
Peneliti Utama Indikator, Hendro Prasetyo, menuturkan bahwa kedudukan PDIP diikuti oleh elektabilitas Partai Gerindra sebesar 16,5% dan Golkar sebesar 23,2%.
"PDIP atau calon dari PDIP paling banyak dipilih, 20,7%. Kemudian Gerindra 16,5%, Golkar 12,2%," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (20/1/2024).
Secara lebih terperinci, sejumlah partai lain yang masuk ke dalam 10 besar partai paling memiliki elektabilitas tinggi yakni PKB sebesar 9,2%, Nasdem 6,1%, PKS 6,1%, Demokrat 6%, PAN 5,6%, PPP 2,2%, dan PSI 1,5%.
Kendati menduduki posisi teratas sebagai partai dengan elektabilitas tinggi, tren basis partai PDIP tercatat cenderung menurun ke level 20,7% pada periode 10 - 16 Januari 2024. Angka tersebut turun dari posisi pada Februari 2020 yang sempat menyentuh level 29,8%.
Berbanding terbalik, Golkar dan PAN justru mengalami basis partai yang kian menguat. Rinciannya, Golkar sebesar 12,2% dan PAN sebesar 6,1%.
Sebagai informasi, Lembaga Indikator politik Indonesia baru saja merilis hasil survei bertajuk "Efek Elektoral Debat Capres: Perbandingan Temuan Survei Tatap Muka dan Survei Telepon.
Survei tersebut dilakukan melalui dua tahap berbeda, yakni survei tatap muka dilakukan pada periode 10 - 16 Januari 2023 dan survei telepon dilakukan pada 13 - 14 Januari 2024.
Adapun, populasi dalam survei tersebut yakni seluruh warga negara Indonesia yang telah memliki hak pilih dalam pemilihan umum, atau mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.
Secara perinci, berikut daftar 10 partai dengan daftar elektabilitas tertinggi:
- PDIP 20,7%
- Gerindra 16,5%
- Golkar 12,2%
- PKB 9,2%
- Nasdem 6,1%
- PKS 6,1%
- Partai Demokrat 6,0%
- PAN 5,6%
- PPP 2,2%
- PSI 1,5%