Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih dari 800.000 Warga Palestina Kelaparan di Jalur Gaza

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan lebih dari 800.000 warga Palestina menderita kelaparan di Jalur Gaza.
Seorang anak kecil mengambil bagian dalam nyala lilin sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di luar G.P.O., di Dublin, Irlandia, 3 November 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Seorang anak kecil mengambil bagian dalam nyala lilin sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di luar G.P.O., di Dublin, Irlandia, 3 November 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan lebih dari 800.000 warga Palestina menderita kelaparan di Jalur Gaza.

Israel melanjutkan pendudukan di Jalur Gaza dengan perang berkelanjutan, disertai rasa lapar dan haus yang dialami lebih dari 2 juta warga Palestina. 

“Lebih dari 800.000 warga Palestina di Jalur Gaza sekarang hidup dalam kondisi kelaparan namun penjajah menghambat pengiriman bantuan, makanan, bahan bakar, gas dan pasokan yang diperlukan untuk kehidupan normal,” katanya, dilansir TASS, Kamis (18/1/2024). 

Dia mengatakan bahwa para pengungsi di Jalur Gaza hidup tidak memiliki apapun yang mereka perlukan untuk hidup normal, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan telah membatalkan perjalanan pertama ke rumah sakit Al-Awda karena masalah keamanan. 

“WHO membatalkan rencana misi ke rumah sakit Al-Awda dan toko obat pusat di Gaza utara untuk keempat kalinya sejak 26 Desember 2023, karena kami tidak menerima jaminan dekonflik dan keamanan,” kata organisasi tersebut.

Misi tersebut berencana memindahkan pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk menopang operasi di 5 rumah sakit di utara, termasuk Al-Awda. 

Seperti diketahui, ketegangan kembali memanas di Timur Tengah antara Hamas dan Israel, sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023.

Sebagai tanggapan, Israel telah menyatakan kesiapan perang, mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza, dan mulai melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza dan beberapa wilayah di Lebanon, Suriah dan Tepi Barat. 

Gencatan senjata selama 7 hari yang dimulai sejak 24 November 2023, telah diberlakukan di Jalur Gaza setelah kesepakatan yang dicapai antara Israel, Amerika Serikat (AS) dan Qatar. 

Kemudian, setelah 7 hari gencatan senjata, perang dimulai kembali dengan Israel meluncurkan serangan berturut-turut melalui udara ke Jalur Gaza. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper