Bisnis.com, JAKARTA--Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk tidak menjadi brutus atau penghianat di dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengaku heran dengan sikap Mahfud MD yang sempat memfasilitasi isu pemakzulan Presiden Jokowi beberapa hari lalu.
Padahal, jika Presiden Jokowi dimakzulkan segelintir orang, Menko Polhukam Mahfud MD juga harus ikut dimakzulkan karena dia bagian dari Pemerintahan Jokowi.
"Kalau Pak Jokowi dimakzulkan, maka Pak Mahfud MD juga harus dimakzulkan karena dia itu Menko Polhukam," tutur Nusron di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
Nusron berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo tidak mudah untuk dimakzulkan, karena Presiden Joko Widodo tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar undang-undang.
"Seharusnya Pak Mahfud paham soal itu, dia itu kan selalu berdiri di atas koridor konstitusi. Kalau Pak Mahfud tahu dan merencanakan itu, artinya akan ada brutus di dalam pemerintahan," katanya.
Baca Juga
Kendati demikian, Nusron optimistis bahwa Mahfud MD masih memiliki pikiran jernih dan tidak akan membantu segelintir orang untuk kepentingan politik dan pemakzulan.
Nusron meyakini alasan Mahfud MD terima sejumlah orang yang ingin memakzulkan Presiden Joko Widodo hanya sebatas untuk menerima tamu saja.
"Sya khusnuzon saja, mungkin Pak Mahfud hanya sebatas menerima tamu saja waktu itu. Lagian beliau ini kan ahli hukum tata negara juga," ujarnya.