Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusron Wahid Ingatkan Mahfud MD Jangan Jadi Brutus di Pemerintahan!

Tim Prabowo-Gibran meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk tidak menjadi brutus atau penghianat di dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (kiri) bersama sejumlah tokoh dan aktivis 98 menyampaikan keterangan konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Fauzan)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (kiri) bersama sejumlah tokoh dan aktivis 98 menyampaikan keterangan konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Fauzan)

Bisnis.com, JAKARTA--Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk tidak menjadi brutus atau penghianat di dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengaku heran dengan sikap Mahfud MD yang sempat memfasilitasi isu pemakzulan Presiden Jokowi beberapa hari lalu.

Padahal, jika Presiden Jokowi dimakzulkan segelintir orang, Menko Polhukam Mahfud MD juga harus ikut dimakzulkan karena dia bagian dari Pemerintahan Jokowi.

"Kalau Pak Jokowi dimakzulkan, maka Pak Mahfud MD juga harus dimakzulkan karena dia itu Menko Polhukam," tutur Nusron di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Nusron berpandangan bahwa Presiden Joko Widodo tidak mudah untuk dimakzulkan, karena Presiden Joko Widodo tidak pernah melakukan perbuatan yang melanggar undang-undang.

"Seharusnya Pak Mahfud paham soal itu, dia itu kan selalu berdiri di atas koridor konstitusi. Kalau Pak Mahfud tahu dan merencanakan itu, artinya akan ada brutus di dalam pemerintahan," katanya.

Kendati demikian, Nusron optimistis bahwa Mahfud MD masih memiliki pikiran jernih dan tidak akan membantu segelintir orang untuk kepentingan politik dan pemakzulan.

Nusron meyakini alasan Mahfud MD terima sejumlah orang yang ingin memakzulkan Presiden Joko Widodo hanya sebatas untuk menerima tamu saja.

"Sya khusnuzon saja, mungkin Pak Mahfud hanya sebatas menerima tamu saja waktu itu. Lagian beliau ini kan ahli hukum tata negara juga," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper