Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, kian menegaskan komitmennya untuk merealisasikan penguatan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
Hal itu ditegaskan kembali oleh Ganjar Pranowo di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dalam agenda bertajuk Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (11/1/2024).
Dalam kesempatan itu, eks Gubernur Jawa Tengah ini memerinci sejumlah strategi yang disiapkannya bersama cawapres Mahfud Md dan Tim Pemenangan Nasional (TPN) untuk mewujudkan visi-misi, khususnya di bidang ekonomi, yakni Mempercepat Pembangunan Ekonomi Berdikari Berbasis Pengetahuan dan Nilai Tambah. Poin ketiga dari delapan misi yang disiapkan paslon ini diharapkan dapat mewujudkan antara lain penguatan keterlibatan Indonesia dalam rantai pasok global.
Salah satu strategi yang disiapkan untuk mewujudkannya adalah pengurangan ketergantungan impor bahan baku. Ganjar menilai ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku/penolong dapat dibatasi tanpa mengganggu keberlangsungan usaha pelaku industri.
Kendati begitu, Ganjar tak menafikan peran penting mitra strategis untuk perdagangan komoditas, sekaligus memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. "Kalau kita belum bisa buat sendiri, kalau gitu 'Oke kita impor dari anda' tetapi kita kasih batasan waktu agar terjadi transfer of anything, ya knowledge-nya, modalnya, apapun lah," kata Ganjar dalam Dialog Capres Bersama Kadin.
Penguatan peran Indonesia dalam rantai pasok juga diwujudkan melalui optimalisasi peran UMKM. Untuk itu, Ganjar mengatakan salah satu strategi yang akan diwujudkan adalah membuat UMKM naik kelas dan bersaing di pasar global.
Dia menyampaikan bahwa ada tiga tahap yang harus dilalui UMKM untuk dapat mencapai tujuan tersebut. "Pertama, memastikan UMKM tahu persis apa yang dikerjakan dan produknya atau product knowledge. Ketika mereka tahu persis itu, maka assessment dilakukan oleh pemerintah. Di situlah nanti mereka perlu pelatihan, fasilitas, dan yang lainnya," ujarnya.
Setelah semua itu dicapai, sambung Ganjar, akses modal bisa diberikan kepada pelaku UMKM salah satunya kredit usaha rakyat (KUR). Hal ini pun telah diwujudkan Ganjar ketika menjabat sebagai kepala daerah di Jateng.
"Kita bikin semacam KUR untuk kita sendiri, 7% [bunganya]. Itulah yang menginspirasi KUR nasional dari 12% turun ke 9%, pas diumumkan 9 inilah akhirnya turun ke 7% dan turun ke 6%," ujarnya.
Dengan akses permodalan yang memadai, produk UMKM yang dihasilkan juga berkembang dan memiliki daya saing di pasar. Setelah itu, imbuh Ganjar, pengenalan produk UMKM berkualitas ke pasar internasional dapat didorong dengan memanfaatkan berbagai kedutaan besar RI di luar negeri dan atase perdagangan.
Dalam dialog bersama Kadin, Ganjar juga memerinci sejumlah strategi lain untuk mewujudkan penguatan peran Indonesia dalam rantai pasok global. Strategi itu antara lain mendorong ekonomi kreatif kian Melaju agar tak hanya jago kandang, mendorong fiskal tangguh, serta mendorong lebih banyak BUMN unggulan untuk bersaing di pasar global dan regional dengan bermitra dengan pelaku usaha swasta.