Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan militer, industri amunisi, dan sektor senjata nuklirnya untuk mempercepat persiapan perang sebagai antisipasi langkah konfrontatif dari Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, Jumat (28/12/2023), kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan pernyataan tersebut diungkapkan dalam pidato menjelang tahun baru pada pertemuan penting partai berkuasa pada Rabu. Kim Jong-un juga menyatakan Korea Utara akan memperluas kerja sama strategis dengan independen anti imperialis.
"Dia (Kim) menetapkan tugas-tugas militan untuk Tentara Rakyat dan industri amunisi, senjata nuklir dan sektor pertahanan sipil untuk mempercepat persiapan perang," ungkap KCNA.
Korut telah memperluas hubungan dengan Rusia, karena AS menuduh Korut memasok peralatan militer ke Moskow untuk digunakan dalam perangnya dengan Ukraina, sementara Rusia memberikan dukungan teknis untuk membantu Korut meningkatkan kemampuan militernya.
Kim juga menjabarkan tujuan-tujuan ekonomi untuk tahun baru dalam pertemuan tersebut, menyebutnya sebagai tahun yang menentukan untuk mencapai rencana pembangunan lima tahun negara.
"Dia ... mengklarifikasi tugas-tugas penting untuk tahun baru yang akan didorong secara dinamis di sektor-sektor industri utama dan menyerukan untuk menstabilkan produksi pertanian pada tingkat yang tinggi,” lanjut KCNA.
Baca Juga
Korea Utara telah mengalami kekurangan pangan yang serius dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kelaparan pada tahun 1990-an, yang sering kali disebabkan oleh bencana alam. Para ahli internasional telah memperingatkan bahwa penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19 memperburuk ketahanan pangan.
Hasil panen Korut diperkirakan meningkat pada tahun 2023 karena kondisi cuaca yang mendukung. Namun, seorang pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa jumlah tersebut masih jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan pangan kronis di negara tersebut.
Rapat pleno ke-9 dari komite pusat ke-8 Partai Pekerja Korea dimulai pada hari Selasa untuk menutup tahun di mana Korea Utara yang terisolasi mengabadikan kebijakan nuklir dalam konstitusinya, meluncurkan satelit mata-mata, dan menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM).
Pertemuan partai dan pejabat pemerintah yang berlangsung selama berhari-hari ini telah digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat pengumuman kebijakan penting. Sebelumnya, media pemerintah merilis pidato Kim pada Hari Tahun Baru.