Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator Politik: Jokowi Effect Mulai Tinggalkan PDIP

Survei terbaru Indikator Politik menunjukan bahwa orang yang memilih PDIP karena suka dengan Jokowi mulai luntur.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan bacapres Ganjar Pranowo (kiri) mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023)./Antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Presiden Joko Widodo (tengah) dan bacapres Ganjar Pranowo (kiri) mengikuti pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap tinggi di tengah dinamika politik yang semakin riuh. Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepuasan atau approval rating Jokowi mencapai 72,9 persen. 

Meski angka ini turun dibanding periode survei sebelumnya, tetapi masih tinggi karena di atas 70 persen.

Tingginya approval rating telah menempatkan sosok Jokowi sebagai figur penting dalam peta politik saat ini. Setidaknya Jokowi Effect banyak diperebutkan baik partai maupun calon presiden, terutama nomor urut 1 dan nomor urut 3.

Secara tradisional, PDIP dan Ganjar Pranowo adalah penikmat utama efek Jokowi. Namun, hal itu berubah, setelah dua putra Jokowi melakukan manuver politik mulai dari Kaesang Pangarep yang tiba-tiba menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia alias PSI dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Sejak saat itu, elektabilitas Ganjar sebagai capres mulai turun, tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo tersisa 24,5 persen versi Indikator Politik. Sedangkan versi Litbang Kompas hanya sekitar 15 persen.

Bagaimana dengan PDIP? 

PDIP masih tercatat sebagai partai yang mendominasi parlemen. Elektabilitas mereka juga selalu berada di puncak meski ada tren turun. Penurunan tren elektabilitas PDIP itu juga sejalan dengan capres mereka usung yakni, Ganjar Pranowo.

Survei Indikator Politik mengungkap bahwa elektabilitas PDIP mencapai 19,1 persen. Angka ini hampir disusul oleh Partai Gerindra yang tercatat memiliki elektabilitas mencapai 18,2 persen. 

Salah satu fenomena yang memicu turunnya elektabilitas PDIP adalah perubahan orientasi pemilih Jokowi. Data Indikator Politik pada periode survei 16-20 Oktober 2023, menunjukkan bahwa ada dua alasan terkuat orang memilih PDIP yakni karena terbiasa memilih PDIP sebanyak 28,4 persen dan suka dengan Jokowi sebanyak 23,9 persen.

Sedangkan, pada periode survei terbaru, 23-24 Desember 2023, angka responden yang memilih PDIP karena suka terhadap Jokowi hanya tersisa 7,4 persen. Basis suara tradisional atau orang yang terbiasa memilih PDIP juga tergerus menjadi 23,7 persen.

Kendati demikian, alasan responden yang memilih PDIP karena suka dengan tokoh (calon) atau partai mengalami kenaikan dari 5,1 persen pada periode survei 16-20 Oktober 2023, menjadi 14,8 persen pada periode survei terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper