Bisnis.com, JAKARTA - Sedang viral di media sosial momen Ketua harian partai Gerindra, Sufmi Dasco, dianggap ngegas kepada wartawan ketika diwawancara.
Dalam tayangan yang viral di Twitter, beberapa wartawan tampak bertanya tentang ucapan Prabowo "ndasmu etik".
Akan tetapi, Sufmi Dasco tampak tidak senang dengan pertanyaan wartawan tersebut. Bahkan, dia menyebut media dari wartawan yang bertanya itu dengan nada, yang banyak netizen menganggap bernada ancaman.
Namun setelahnya, Dasco tampak menjelaskan tentang apa yang terjadi. Menurutnya, hubungan internal antar anggota TKN Prabowo-Gibran tak ada jaim-jaiman dan suka bercanda.
"Kami biasa kalau terbuka dan bercanda itu biasa. Kami itu terbiasa bercanda, terbuka dna nggak ada jaim-jaim di internal itu," kata Dasco.
Ia kemudian menjawab pertanyaan lain dari wartawan tentang apakah frasa "ndasmu etik" yang dilontarkan Prabowo menyindir Anies Baswedan. Dasco menjawabnya dengan bantahan.
Baca Juga
"Nggak ada dia nyindir pak Anies, yaa.. kita nyindir dikit-dikit tapi nggak ada ngomong Pak Anies kan?" Dasco menjawab.
Akan tetapi di akhir video, Dasco kembali bertanya kepada wartawan dari media mana si wartawan berasal.
"Jangan mengarah-arahkan juga, dari mana sih (tanya media si wartawan)," tambah Dasco.
Postingan Sufmi Dasco yang dianggap ngegas ke wartawan ini viral dan jadi perbincangan. Beberapa netizen menganggap Dasco terlalu ketus kepada jurnalis.
Bahkan di antara mereka, dengan berani mengatakan bahwa momen dalam video ini tak ada bedanya dengan masa Orde Baru.
"Soeharto part 2," tulis salah satu netizen.
"Galak banget deh," tambah yang lainnya.
Namun yang menarik, ada satu komentar panjang dari netizen bahwa apa yang dilakukan Sufmi Dasco tersebut benar-benar mirip dengan apa yang terjadi pada pemerintahan Soeharto dulu.
"Narasumber yang kalau ditanya secara kritis, lalu menyebut nama media dengan nada mengancam apalagi ditanya "dari mana sih?" itu gaya orde Soeharto banget. Dulu jenderal-jenderal gayanya seperti itu ke jurnalis. Bahaya kalau berkuasa," tulisnya.