Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lembaga Asing Ramal Prabowo Menang, Ganjar Kalah, PDIP Kuasai DPR

EIU meramalkan Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 yang digelar dalam dua putaran.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subiyanto (tengah), dan Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres Perdana di Jakarta, Selasa (12/12/2023). - Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan), Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subiyanto (tengah), dan Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres Perdana di Jakarta, Selasa (12/12/2023). - Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- Economist Intelligence Unit (EIU) menyoroti sepak terjang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dalam laporan terbarunya berjudul Asia Election Monitor 2024: Incumbents have the upper hand in the region. 

Laporan itu sejatinya memaparkan kajian tentang proses politik di empat negara di Asia yakni India, Indonesia, Taiwan dan Korea Selatan. Namun khusus Indonesia, EIU mengungkap secara padat tentang pengaruh Jokowi dalam politik Indonesia yang telah melampaui masa jabatannya.

EIU memproyeksikan bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung secara ketat. Tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas. Alhasil proses pemungutan suara berlangsung sebanyak dua putaran. 

Namun, lembaga riset tersebut menyebutkan bahwa Prabowo Subianto akan memenangkan pertarungan politik pada putaran kedua. Kemenangan Prabowo, lanjut laporan itu, salah satunya ditopang oleh pengaruh dari Jokowi yang direpresentasikan dengan sosok Gibran Rakabuming Raka. Gibran adalah putra sulung Jokowi.

"Dengan dukungan tersirat dari presiden petahana yang berpengaruh Jokowi, kami memperkirakan Prabowo Subianto, Ketua Partai Gerindra dan menteri pertahanan saat ini, pada akhirnya akan menang," tulis laporan yang dikutip, Jumat (15/12/2023).

Riset EIU mencatat bahwa pencalonan Prabowo sangat terbantu oleh popularitas Jokowi yang luas. Implikasinya Prabowo mendapatkan berkah dukungan bahkan di provinsi-provinsi yang Gerindra memiliki kinerja yang relatif buruk.

Namun demikian, EIU juga memastikan bahwa kemenangan Prabowo tersebut juga ada harganya. Prabowo, tulis laporan itu, akan terdorong untuk memastikan bahwa kebijakan era Jokowi tetap dipertahankan, khususnya proyek unggulan pemindahan ibu kota, kereta cepat Jakarta-Bandung, dan nasionalisme sumber daya alam.

Di sisi lain, partai petahana, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) akan tetap menjadi kekuatan yang tangguh, meski kandidatnya kalah dalam pemilu presiden. Partai ini mungkin akan mempertahankan posisinya sebagai partai terbesar di DPR (badan legislatif)."

"Hal ini akan memastikan bahwa mereka termasuk dalam koalisi yang kemungkinan besar akan dibentuk oleh Prabowo. Pemerintahan Jokowi dicirikan oleh pendekatan yang mendukung stabilitas politik."

Dalam catatan Bisnis, sejumlah lembaga survei telah merilis data tentang elektabilitas para kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. Hasilnya, Prabowo-Gibran di atas angin. Sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat di peringkat 2 dan 3. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper