Bisnis.com, SOLO - Berikut adalah profil 11 panelis yang diundang KPU dalam debat perdana Capres pada Selasa, 12 Desember 2023 pukul 19.00 malam WIB.
Sesuai dengan tema yang akan dibahas, kesebelas nama itu dari berbagai macam latar belakang.
Mereka merumuskan pertanyaan kepada kandidat seputar pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Bukan hanya satu kampus, panelis yang diundang oleh KPU berasal dari berbagai kampus ternama di Indonesia.
Profil 11 Panelis Debat Perdana Capres Hari Ini, 12 Desember 2023 malam WIB:
1. Prof Bayu Dwi Anggono (Universitas Jember)
Profesi: Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember (FH Unej)
Usia: 39 tahun dan meyandang gelar profesor termuda di Bidang Ilmu Perundang-undangan.
Baca Juga
Pendidikan: S1 di raih di FH Unej, S2 dan S3 dari Universitas Indonesia (UI).
Organisasi: Sekjen Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (AP HTN-HAN)
2. Dr Agus Riewanto (UNS)
Pendidikan: S1 nya didapat dari dua kampus yaitu Sarjana Hukum dari UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogjakarta.
Organisasi: Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) FH UNS (2018-sekarang). Selain itu, Agus juga pernah terjun langsung di kepemiluan sebagai Ketua KPU Sragen pada 2008-2013.
Ia adalah pakar hukum kebanggaan UNS yang pendapatnya pernah dijadikan pertimbangan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA) hingga berbagai forum ilmiah.
3. Prof Susi Dwi Harijanti
Profesi: Guru Besar Universitas Padjadjaran
Ia turut melaporkan pelanggaran kode etik Anwar Usman sehingga paman Gibran tersebut.
4. Khairul Fahmi
Profesi: Pakar Hukum Universitas Andalas
Selain sebagai dosen, Khairul Fahmi juga pernah menjadi anggota KPU Agam pada 2007-2008. Fahmi juga tercatat sebagai advokat.
5. Prof Lita Tyesta
Profesi: Ahli Hukum Universitas Diponegoro (Undip)
Prof Lita merupakan guru besar di bidang Ilmu Perundang-undangan.
6. Wawan Mas'udi
Profesi: Dekan Fisipol UGM
Pendidikan: Wawan meraih S1 dari UGM dan S2 dari University of Adger, Norwegia dan gelar PhD diraihnya dari University of Melbourne, Australia.
Jika melihat dari data riwayatnya, Wawan merupakan ahli dalam hal Kebijakan Publik, Welfarisme, Sistem dan Institusi-institusi Pemerintahan.
7. Mada Sukmajati
Pendidikan: S1 UGM, S2 di National Graduate Institute for Policy Studies di Tokyo, Jepang dan S3 di Heidelberg University di Jerman.
Dia adalah salah satu pakar politk UGM yang juga dikenal sebagai penulis.
8. Gun Gun Heryanto
Profesi: Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah.
Prestasi: Banyak prestasi yang dicatatkan Gun Gun, salah satunya adalah sebagai pengamat politik pada Pemilu 2014, Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019.
9. Rudi Rohi
Profesi: Ahli Politik dari Universitas Cendana dan Dosen Ilmu Politik Undana ini mengawali jenjang S1 dengan gelar S.H di Universitas Janabadra Yogyakarta, pada 2004.
Pendidikan: Pada 2007, Rudi berhasil meraih gelar MSi pada jenjang pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah itu, ia meneruskan pendidikan di Universitas Gadjah Mada, ia mendapat gelar Dr pada 2021.
10. Ahmad Taufan Damanik
Profesi: dosen Ilmu Politik di FISIP Universtas Sumatera Utara (USU)
Pendidikan: Gelar S2-nya didapat dari University of Essex, Inggris.
Ahmad Taufan ahli dalam isu HAm dan kerukunan warga. Sebab selain mengajar, Taufan juga aktif sebagai konsultan penanganan anak korban konflik di Aceh, Kalimantan hingga Timor Leste.
Dia juga pernah menjadi komisioner untuk ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children.
11. Prof Al Makin
Profesi: Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024.
Yang diingat dari Prof Al Makin adalah pengusul pendidikan keragaman bagi warga Indonesia sejak dini tentang budaya, tradisi dan iman yang berbeda.