Bisnis.com, SOLO - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Gielbran Muhamad Noor menjadi trending topik di media sosial.
Dirinya menjadi pembahasan publik setelah potongan videonya yang menyebut Jokowi "Sang Raja Jawa" menjadi viral pada hari ini, Sabtu (9/12/2023).
Gielbran menyebut bahwa Jokowi terlihat haus kekuasaan di masa terakhir jabatannya. Ia pun tak segan menyebut Jokowi culas dan tidak etis.
Dikaitkan dengan buku yang tulis oleh Ben Anderson, Gielbran melihat keterikatan penguasa Jawa yang lebih mementingkan kedudukan ketimbang etika.
"Dalam falsafah kepemimpinan Jawa, nomor satu itu adalah kekuasaan dan yang kedua adalah etik. Ketika Jokowi lebih mementingkan kekuasaannya ketimbang etik," ucapnya dalam sebuah diskusi yang videonya diunggah oleh Youtube Hersubeno Point pada Jumat.
Mahasiswa itu pun menyebutkan bahwa Jokowi kemungkinan sengaja menyebarkan isu tiga periode untuk melakukan tes ombak.
Baca Juga
"Ada isu 3 periode, itu isu yang benar-benar berhembus dari istana. Dan mulailah tabiat Jokowi si raja Jawa ini muncul," lanjutnya.
Tak segan-segan, Gielbran menilai bahwa produk dinasti politik menjadi sejarah memalukan bagi Indonesia.
Ia pun turut menyenggol Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pernyataannya.
"Akan jadi sebuah sejarah yang sangat hina ketika ada seorang capres dan cawapres, yang satu produk gagal reformasi, yang satu anak haram konstitusi memimpin sebuah negara yang besar,"
Tak hanya pernyataannya, BEM UGM juga mendapat berbagai komentar dari masyarakat Indonesia setelah memasang baliho Jokowi.
Namun bukan sebagai bentuk dukungan, BEM UGM justru menyematkan gelar memalukan bagi presiden ke-7 itu.
BEM UGM mengunggah postingan yang menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus UGM paling memalukan.
Nominasi tersebut terpampang dalam postingan instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEMKM_UGM) pada Rabu (6/12/2023).