Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkes: Lonjakan Kasus Covid-19 Didominasi Varian Baru

Kementerian Kesehatan menyebutkan adanya pergeseran dominasi varian baru dalam lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terapi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terapi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan adanya pergeseran dominasi varian baru dalam lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa pemerintah telah mendeteksi adanya subvarian baru, yakni EG2 dan EG5.

“Sudah mulai ada pergeseran dominasi varian baru. Ada subvarian baru EG2 dan EG5,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (7/12/2023).

Menurutnya, subvarian itu terdeteksi di samping subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Hal itulah yang kemudian menjadi penyebab utama kenaikan kasus Covid saat ini.

“Ada kenaikan dari rata-rata 40-60 [kasus] minggu kemarin menjadi 237 kasus,” jelas Nadia.

Itu sebabnya, Kemenkes kembali mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyatakan masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19.

“Yang sakit, sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak, apalagi kalau sedang sakit agar tidak menularkan,” kata Maxi dalam keterangannya, dikutip Kamis (7/12/2023).

Selain itu, Maxi juga mengimbau masyarakat yang belum agar melakukan vaksinasi Covid-19, yang masih dapat diperoleh gratis hingga akhir 2023.

“Tahun depan, [vaksin] hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised, orang yang memiliki masalah dengan sistem imun,” pungkasnya.

Berdasarkan data Kemenkes per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 35-40 kasus. Sementara, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit tercatat antara 60-131 orang.

Saat ini, bed occupancy rate atau tingkat keterisian rumah sakit adalah sebesar 0.06%, diiringi oleh angka kematian 0-3 per harinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper