Bisnis.com, SOLO - Iriana Jokowi belakangan ini viral lantaran dianggap cawe-cawe pencalonan Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Beberapa isu juga dialamatkan kepada Ibu Negara Republik Indonesia tersebut. Iriana disebut mengerahkan keluarga besar untuk memuluskan langkah Gibran.
Gibran sendiri telah menampik isu yang panas berkembang di masyarakat tersebut. Saat diitemui di Balai Kota Solo pada Senin, 20 November 2023, putra sulung Jokowi tersebut menepis isu yang melibatkan Iriana Jokowi itu.
"Gosip itu," katanya kepada wartawan.
Seiring munculnya isu cawe-cawe Iriana Jokowi dalam pencalonan putra sulungnya sebagai Cawapres, video lama Iriana dengan Najwa Shihab yang membahas perannya dalam dunia pekerjaan Jokowi kembali viral.
Dalam video yang ditayangkan 4 tahun lalu itu, Iriana tegas mengatakan tak pernah ikut campur dalam urusan pekerjaan Joko Widodo, baik dalam politik ataupun kenegaraan.
Baca Juga
"Nggak pernah (diajak bicara keputusan penting)," kata Iriana kepada Najwa.
Jokowi kemudian mengatakan bahwa dirinya memang berdiskusi tentang keingginan mencalonkan kembali jadi Presiden RI untuk kali kedua saat itu.
Akan tetapi soal pekerjaan dan politik dan kenegaraan, RI 1 mengatakan tidak pernah melibatkan Iriana.
"Kalau itu (soal mau mencalonkan lagi jadi presiden) iya, soalnya itu kan menyangkut keluarga. Tapi untuk hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, nggak pernah sama sekali," ujar Jokowi.
Iriana kemudian mengatakan bahwa dirinya tak pernah ikut campur dengan urusan pekerjaan suaminya itu, bahkan sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Bahkan, ibu negara RI tersebut mengaku baru tahu jika Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai pasangannya di Pilpres 2019 di situasi akhir.
"Nggak (saya nggak pernah ingin tahu), semua Pak Jokowi. Saya nggak pernah mau memutuskan ini, ikut campur gitu saya nggak pernah. Sejak Wali Kota saya nggak pernah (ikut campur)," tambah Ibu Negara RI itu.
Menurut Iriana, dirinya memang harus punya kontrol diri untuk tidak cawe-cawe agar suaminya bekerja dengan lebih lancar dan tanpa gangguan internal.
"Bukan sengaja, tapi saya harus mengerem diri saya sendiri agar Pak Jokowi lancar dalam menjalankan tugas dan tidak saya rusuhi," ia menambahkan.