Bisnis.com, JAKARTA -- Progres pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berjalan. Namun demikian, keberlangsungan proyek itu sangat ditentukan oleh hasil proses politik dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sejauh ini, ada dua capres yang secara eksplisit ingin melanjutkan IKN. Pertama, tentu adalah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Prabowo-Gibran mengusung narasi keberlanjutan. Itu artinya kebijakan hilirisasi hingga IKN menjadi prioritas pasangan calon alias paslon nomor 2 ini.
Kedua, ada Ganjar Pranowo. Ganjar juga telah mengungkapkan bahwa dirinya berkomitmen untuk melanjutkan proyek prestisius tersebut. Hanya saja, prioritas pembangunan Ganjar tidak terbatas kepada IKN, tetapi daerah-daerah lain yang memerlukan percepatan pembangunan.
Sementara calon ketiga, Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merasa bahwa IKN bukan kebutuhan yang mendesak. Anies bahkan berulangkali mengkritik IKN. Dia merasa bahwa IKN tidak akan menyelesaikan persoalan ketimpangan.
Dia justru memandang bahwa IKN hanya akan dinikmati oleh aparatur negara. Sementara implikasinya bagi masyarakat justru akan menimbulkan ketimpangan baru.
Belum ada Investor Asing Tertarik?
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui belum ada satupun investasi dari luar negeri atau investasi asing masuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga
Jokowi menjelaskan, baru investor dalam negeri yang terus berinvestasi ke IKN. Usai itu, lanjutnya, barulah investasi asing yang akan masuk.
Pernyataan itu Jokowi sampaikan usai hadiri forum APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat pada Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
"Sampai saat ini [investasi asing] belum ada. Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," ujar Jokowi seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/11/2023).
Orang nomor satu di Indonesia mengatakan, pemerintah akan mengutamakan investor asing di beberapa sektor pada tahap pertama pembangunan IKN.
"[Sektor] pendidikan, kesehatan, juga teknologi," ungkap Jokowi.