Bisnis.com, PADANG - Anggota Komisi IV DPR RI Andre Rosiade mengatakan telah membaca adanya pemberitaan soal Provinsi Sumatra Barat yang ternyata ada mengekspor kulit kayu manis ke Israel pada tahun 2023.
Berdasarkan data Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang yang mencatat hingga 20 November 2023, komoditas kulit kayu manis diekspor dengan jumlah sebanyak 4,7 juta kg dengan nilai Rp381 miliar.
Adapun tujuan ekspor ke 11 negara, yakni Vietnam, Malaysia, Amerika Serikat, Prancis, Singapura, Belanda, Jerman, Thailand, Swedia, Israel, dan Inggris.
"Saya sudah membaca beritanya, dan hal ini akan saya telusuri hingga ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri. Kenapa Sumbar bisa menjalin hubungan perdagangan (kulit kayu manis) ini dengan Israel," kata Andre anggota DPR asal Sumbar ini, Selasa (28/11/2023).
Dia mengaku kaget dengan adanya Sumbar mengekspor komoditas kulit kayu manis tersebut. Padahal Indonesia maupun di Sumbar sendiri secara terang-terangan menyatakan dukungan ke Palestina.
"Apabila hal ini benar, maka sangat disayangkan. Katanya Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), kenapa bisa ikut menjalin hubungan perdagangan ke negara membunuh banyak rakyat Palestina," ujarnya.
Baca Juga
Andre menegaskan bila telah berkomitmen untuk mendukung Palestina, jangan ada melakukan hal-hal menyokong Israel.
"Akan kami telusuri, yang siapa yang mengekspor, dan apakah ekspor langsung atau melalui pihak ketiga, kita telusuri," sebut Andre.
Seperti diberitakan sebelumnya, Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang mencatat pada tahun 2023 ini komoditas kulit kayu manis di Sumatra Barat turut di ekspor ke Israel.
Ekspor komoditas kulit kayu manis pada 2023 itu telah diekspor untuk 11 negara, yakni Vietnam, Malaysia, Amerika Serikat, Prancis, Singapura, Belanda, Jerman, Thailand, Swedia, Israel, Inggris.
"Ekspor kulit kayu manis ini tercatat mengalami penurunan pada tahun 2023 ini dibandingkan tahun 2022," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang Iswan Haryanto.
Data yang tercatat hingga 20 November 2023, untuk komoditas kulit kayu manis ini tonase ekspor sebanyak 4,7 juta kg dengan nilai Rp381 miliar.
Sementara pada tahun 2022 itu tonase ekspor mencapai 5,2 juta kg dengan nilai Rp416 miliar. "Jadi turunnya itu terjadi dari frekuensi yakni dari 354 pada 2022 turun menjadi 274 pada tahun 2023. Sehingga tonase dan nilainya juga turun," ungkap Iswan.
Selain itu, mengutip dari data Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang hingga 20 November 2023, bila dilihat dari negara tujuan dibandingkan tahun 2023 dengan 2022, komoditas kulit kayu manis di Sumbar ini, ada yang mengirim ke negara Israel, seperti yang terlihat pada tahun 2023.
Sedangkan di tahun 2022 ini, tidak ada tercatat Sumbar mengekspor kulit kayu manis ke Israel. Tapi di ekspor ke Jepang, Rusia, Portugal, India, Sri Lanka, Polandia, Australia, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Latvia, India, dan Serbia.
Data Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang juga tidak merinci berapa tonase dan nilai ekspor kulit kayu manis itu untuk masing-masing tujuan negara ekspor tersebut.