Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ketiga Gencatan Senjata Hamas-Israel: 17 Sandera dan 39 Tahanan Dibebaskan

Hamas kembali membebaskan 17 sandera Israel di Gaza bersamaan dengan Israel yang membebaskan 39 tahanan Palestina
Militan Hamas berdiri di dekat kendaraan saat mereka menyerahkan sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober di Israel kepada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dalam tangkapan layar ini diambil dari video yang dirilis 26 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Militan Hamas berdiri di dekat kendaraan saat mereka menyerahkan sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober di Israel kepada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dalam tangkapan layar ini diambil dari video yang dirilis 26 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Pejuang Hamas kembali membebaskan 17 sandera Israel di Gaza bersamaan dengan Israel yang membebaskan 39 tahanan Palestina pada Minggu (26/11/2023) waktu setempat, bertepatan dengan hari ketiga gencatan senjata kedua pihak.

Dilansir dari Reuters, Komite Palang Merah Internasional menyatakan telah berhasil memindahkan 17 sandera tersebut dari Gaza, yang 13 orang di antaranya merupakan warga Israel, tiga warga Thailand, dan satu warga negara Rusia.

Menurut kantor berita Palestina WAFA, pembebasan para sandera itu dibarengi dengan pembebasan 39 warga Palestina yang seluruhnya adalah anak-anak. Warga Palestina memberikan sambutan gembira kepada para tahanan yang dibebaskan di Ramallah.

Omar Abdullah Al Hajj, 17, salah satu tahanan yang dibebaskan pada Minggu (26/11/2023), mengatakan bahwa dia tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia luar pada saat ini.

“Saya tidak percaya saya bebas sekarang, tapi kegembiraan saya belum lengkap karena masih ada saudara-saudara kita yang masih dipenjara, dan ada banyak berita tentang Gaza yang harus saya pelajari sekarang,” katanya kepada Reuters, dikutip Senin (27/11/2023).

Hamas menyatakan ingin memperpanjang gencatan senjata jika ada upaya serius untuk meningkatkan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia berharap jeda pertempuran dapat berlanjut selama para sandera tetap dibebaskan. Dirinya berharap lebih banyak orang AS akan dibebaskan oleh Hamas, meskipun dia tidak mendapat kabar pasti.

Biden mengatakan bahwa salah satu sandera berusia 4 tahun, Abigail Edan, telah menyaksikan orang tuanya terbunuh dalam serangan Hamas ke Israel pada awal Oktober lalu, dan telah ditahan sejak saat itu.

“Apa yang dia alami sungguh tidak terpikirkan,” kata Biden pada konferensi pers di AS.

Gencatan senjata selama empat hari tersebut merupakan jeda pertama pertempuran yang telah berlangsung selama tujuh minggu, dimulai dari serangan Hamas kepada Israel pada 7 Oktober.

Menanggapi serangan itu, Israel telah berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza. Menurut Otoritas Kesehatan Gaza, sekitar 14.800 warga sipil terbunuh akibat serangan itu, selagi ratusan ribu orang lainnya mengungsi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu bertemu dengan pasukan keamanan di Jalur Gaza. Dia juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Biden tentang pembebasan sandera tersebut, dan menambahkan bahwa dia akan menyambut baik perpanjangan gencatan senjata sementara jika hal itu berarti bahwa setiap hari berikutnya 10 sandera akan dibebaskan. Namun, Netanyahu menyebut telah berkata kepada Biden bahwa setelah gencatan senjata berakhir, pihaknya akan tetap membombardir Hamas.

“Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak kembali seperti semula; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami dari Gaza," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper