Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum PBNU Sesalkan Bentrokan Massa di Bitung Diduga Sentimen Israel-Palestina

Ketum PBNU Gus Yahya menyayangkan insiden di Bitung yang diduga sentimen Israel-Palestina.
Presiden Jokowi menerima Ketum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/12/2021) - BPMI Setpres/Kris.
Presiden Jokowi menerima Ketum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (29/12/2021) - BPMI Setpres/Kris.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyesalkan bentrokan massa di Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11/2023). 

Dia memahami bahwa masalah Israel-Palestina yang sedang berlangsung di Gaza merupakan sesuatu yang sangat emosional, dan menjadi sentimen keagamaan dari berbagai kelompok yang berbeda. 

"Saya sangat menyesalkan dan sangat prihatin dengan apa yang terjadi, insiden yang terjadi kemarin sore di Bitung, Sulawesi Utara. Ini adalah satu hal yang sama sekali tidak perlu dan merupakan kesia-siaan. Kita mengerti bahwa masalah Israel-Palestina dan apa yang sedang berlangsung di Gaza, sungguh merupakan sesuatu yang sangat emosional bagi kita semua, dan juga dihubungkan dengan sentimen-sentimen keagamaan dari berbagai kelompok yang berbeda," katanya, dalam keterangan resmi, pada Senin (27/11/2023). 

Menurutnya, masalah ini tidak boleh dijadikan alasan untuk konflik antar kelompok agama di manapun juga di seluruh dunia, terlebih di Indonesia, di antara sesama saudara sebangsa Indonesia. 

"Bangsa ini telah dipercaya dan dihormati oleh dunia sebagai bangsa yang sungguh-sungguh memiliki budaya toleransi dan memiliki kemampuan untuk membangun kehidupan yang damai di antara yang berbeda-beda. Bahkan cita-cita untuk membangun masyarakat dunia yang damai dan adil adalah cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu sendiri," ujarnya. 

Dia menjelaskan mengenai masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina, Indonesia telah memiliki visi untuk memperjuangkan jalan keluar yang nyata dan bukan sekadar terlibat di dalam pemihakan. Pemerintah Indonesia sendiri telah memperlihatkan kesungguhan dalam upaya-upaya tersebut. 

"Pada hari Senin 27 November 2023 ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menuanrumahi satu pertemuan di antara para pemangku wewenang keagamaan dari seluruh dunia untuk membicarakan masalah konflik-konflik dan kekerasan yang terjadi, masih berlangsung di berbagai belahan dunia khususnya di Timur Tengah, termasuk antara Israel dan Palestina," tambahnya. 

Dia meminta kepada masyarakat di Minahasa, untuk saling menyatukan tekad berjuang bersama bagi penyelesaian masalah kemanusiaan tersebut. 

"Kita harus terus bersatu supaya kita mampu menguatkan daya perjuangan kita bagi kemanusiaan, bagi satu tatanan dunia yang damai dan adil dan harmonis, sebagaimana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia menginstruksikan kepada warga NU, kader-kader NU di Minahasa untuk secara aktif berupaya meredakan ketegangan yang terjadi, berupaya membangun komunikasi dan dialog di antara semua pihak yang ada, agar insiden yang kemarin terjadi tidak berketerusan, bisa segera dihentikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper