Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golkar Ungkit Godaan Jabatan Presiden 3 Periode

Partai Golkar mengatakan ada pihak yang menggoda Golkar perihal perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode.
Waketum DPP Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza
Waketum DPP Partai Golkar sekaligus Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023). JIBI/Bisnis-Reyhan Fernanda Fajarihza

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan ada pihak yang menggoda Golkar perihal perpanjangan jabatan presiden menjadi tiga periode, meskipun tak menyebutkan detailnya.

Hal itu diungkitnya saat menyampaikan pernyataan bahwa Golkar mendukung berjalannya pemilu secara demokratis, dan mengajak partai agar memiliki komitmen serupa.

"Walaupun waktu itu ada orang yang narik-narik, yang goda-goda, misalnya [jabatan presiden] diperpanjang gitu, ya. Terus kemudian tiga periode, akhirnya tidak ada yang tergoda. Kita semuanya sepakat, kita semuanya komit bahwa konsensus kita yang tertuang dalam UUD 45 ya Pemilu kita laksanakan secara demokratis," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023).

Menurutnya, pemilu merupakan salah satu indikator penting suatu negara dalam menjalankan sistem politik secara demokratis. Itu sebabnya, dia mendorong seluruh pihak untuk mempersiapkan Pemilu dengan baik agar prosesnya juga berjalan secara demokratis.

"Sistem politik kita adalah sistem demokrasi, dan salah satu indikatornya adalah Pemilu. Jadi saya kira itu menjadi komitmen kita semua, konsensus kita semua. Dan semua kita akhirnya sepakat," lanjutnya.

Ketua Komisi II DPR RI itu juga menyampaikan, Pilpres 2024 yang diikuti oleh tiga pasang calon, maka seyogianya timbul pula kesadaran untuk menjalankan demokrasi dalam politik.

"Sekarang kita punya capres dan cawapres tiga pasang lagi, artinya makin banyak kita punya pengalaman. Kemarin ada dua capres dan cawapres, ternyata yang menimbulkan ekses hampir ada keterbelahan, ada polarisasi. Sekarang kita tiga, jadi ada kesadaran itu juga dalam politik," paparnya.

Doli kemudian menyinggung perihal netralitas aparatur negara dalam pemilu mendatang, bahwa seluruhnya bertanggung jawab terhadap pemilu yang berkualitas.

"Sekarang kita tinggal jaga juga soal netralitas, soal kemudian bagaimana kita semua yang bertanggung jawab terhadap Pemilu ini betul-bisa menjaga agar pemilu ini bisa berjalan secara berkualitas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper