Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

22 Rumah Sakit di Jalur Gaza Berhenti Beroperasi

Sebanyak 22 rumah sakit di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel.
Dokter merawat seorang pria yang terluka menggunakan senter ponsel di Rumah Sakit Indonesia akibat pemadaman listrik di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Gaza, 12 November 2023, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari media sosial. Ahmed Al Arini/melalui REUTERS
Dokter merawat seorang pria yang terluka menggunakan senter ponsel di Rumah Sakit Indonesia akibat pemadaman listrik di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Gaza, 12 November 2023, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari media sosial. Ahmed Al Arini/melalui REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah di Gaza Palestina mengatakan setidaknya 22 rumah sakit telah menghentikan operasinya di Jalur Gaza akibat serangan Israel. 

Berdasarkan laporan terakhir, 22 rumah sakit dan 49 layanan kesehatan tidak dapat beroperasi akibat agresi Israel. Tercatat, tentara Israel juga menembak 53 ambulans.

Selain itu, Juru Bicara Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) Nebal Farsakh menyatakan bahwa rumah sakit Al-Quds di utara Jalur Gaza telah berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan listrik, pada Minggu (12/11/2023). 

“Rumah Sakit Al-Quds tidak dapat beroperasi, karena menipisnya bahan bakar yang tersedia dan pemadaman listrik," katanya, dilansir TASS, Senin (13/11/2023). 

Menurutnya, personel rumah sakit sudah melakukan yang terbaik untuk membantu para pasien dan korban luka dalam kondisi kemanusiaan yang sulit di tengah kekurangan obat-obatan, makanan, dan air.

PRSC mengatakan sebelumnya bahwa Rumah Sakit Al-Quds mungkin berhenti beroperasi dalam waktu 3 jam karena kehabisan bahan bakar untuk memberi daya pada generator listriknya, pada Sabtu (11/11/2023). 

Sementara itu, sebelumnya juga dikatakan bahwa jalan menuju rumah sakit telah diblokir akibat pemboman Israel. Selain itu, pasukan Israel telah juga mengepung rumah sakit Al-Shifa, dan mencegah ambulans memasuki atau meninggalkan fasilitas tersebut, sejak Sabtu (11/11/2023). 

Koresponden Tareq Abu Azzoum mengatakan bahwa para penembak jitu dan artileri Israel disinyalir akan menargetkan siapapun yang berupaya bergerak ke luar rumah sakit.

Militer Israel telah menutup gerbang depan rumah sakit terbesar di Gaza itu, tempat ribuan orang yang terluka di tengah pemboman intensif Israel.

“Mereka menyerang dan menghancurkan gerbang depan kompleks medis utama di Jalur Gaza karena pasien dan ribuan warga Palestina masih berada di halaman rumah sakit ini,” katanya. 

Dia mengatakan orang-orang saat ini benar-benar terjebak oleh pasukan Israel yang ditempatkan di berbagai sektor yang mengelilingi seluruh tempat. 

Seperti diketahui, situasi di Timur Tengah memburuk setelah pejuang Hamas dari Gaza menyerang dan menyusup ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Hamas mengklaim serangan mereka adalah reaksi terhadap serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Israel mendeklarasikan blokade total terhadap Gaza dan mulai melakukan pembalasan terhadap wilayah tersebut serta wilayah tertentu di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper