Bisnis.com, JAKARTA - Israel telah menyetujui “jeda” kemanusiaan dalam serangannya terhadap Hamas di Gaza setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS) kata Presiden Joe Biden pada Kamis (9/11/2023).
Biden mengatakan hal tersebut merupakan “langkah ke arah yang benar” yang akan membantu warga sipil menyelamatkan diri dari pertempuran dan memberikan lebih banyak bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak.
Melansir CNA, Gedung Putih mengatakan akan ada jeda setiap hari selama empat jam di Gaza Utara, dengan peringatan diberikan tiga jam sebelumnya.
Biden telah mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan pertempuran lebih lama setelah lebih dari sebulan perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Selama berminggu-minggu, saya telah berbicara dengan para pemimpin Israel tentang pentingnya jeda kemanusiaan,” kata Biden di X, yang sebelumnya bernama Twitter.
“Mulai hari ini, akan ada dua jalur kemanusiaan yang akan memungkinkan orang untuk meninggalkan wilayah yang bermusuhan di Gaza. Dan jalur tersebut telah memungkinkan ribuan orang untuk mencapai tempat yang aman.”
Baca Juga
Dia menambahkan: "Jeda ini akan membantu warga sipil mengungsi ke daerah yang lebih aman dan jauh dari pertempuran aktif. Ini adalah langkah ke arah yang benar."
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa akan ada jeda kemanusiaan dan koridor bagi warga sipil untuk keluar dari Gaza.
“Israel akan mulai menerapkan jeda empat jam di wilayah Utara Gaza setiap hari, dengan pengumuman akan dilakukan tiga jam sebelumnya,” kata Kirby kepada wartawan.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan kesepakatan untuk tindakan tersebut dicapai selama kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Israel. Namun juru bicara militer Israel Richard Hecht tampaknya meremehkan jeda tersebut.
"Ini bukan pergeseran," katanya kepada wartawan.
Ini adalah jeda taktis lokal untuk bantuan kemanusiaan, yang terbatas dalam waktu dan wilayah, tegasnya.