Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Bandingkan Harga Tanah IKN dengan SCBD: Di Sana Rp200 Juta, Sini Rp1 Juta

Jokowi membandingkan keuntungan apabila membeli harga tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan di DKI Jakarta.
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.
Presiden Joko Widodo saat meninjau proyek jalan tol IKN (1/11/2023) - Foto: BPMI Setpres.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membandingkan keuntungan apabila membeli harga tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan DKI Jakarta yang dinilai sangat menguntungkan.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa apabila seseorang membeli tanah di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) atau Kawasan Niaga Terpadu Sudirman saja angka tanah per meter persegi (M2) sudah mencapai harga Rp200 juta.

Dia menilai bahwa harga tanah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat ini masih tergolong murah, yakni sekitar Rp1 juta saja per meter persegi (m2).

"Ini saya mengajak bapak/ibu [calon investor] semuanya mumpung harga tanahnya masih murah. Karena [kalau] beli tanah di SCBD per meter Rp200 juta, di Menteng Rp150 juta, Balikpapan sudah Rp10 juta—Rp15 juta. Di sini [IKN] masih di bawah Rp1 juta," ujarnya di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023).

Oleh sebab itu, dia menilai agar calon investor tak menunda untuk membeli tanah di Ibu Kota Negara yang baru itu mengingat harga tanah dinilainya terus bergerak naik.

Dia menilai sangat mungkin untuk harga tanah di IKN juga akan mengalamai fluktuasi. Bahkan, hanya dalam hitungan minggu saja. Di sisi lain, Presiden Ke-7 RI itu meminta agar tidak ada lagi kekhawatiran terkait nasib pembangunan IKN setelah pergantian pemimpin Indonesia pada 2024.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak pihak yang khawatir bahwa selepas Pemilihan Umum 2024 terjadi, maka pembangunan IKN tak akan berlanjut. Padahal, dia meyakini bahwa potensi itu minim sekali terjadi.

"Jadi kalau masih ada khawatir, khawatir apa? Undang-undangnya sudah ada. Undang-undangnya didukung 93 persen fraksi partai-partai di DPR. Apalagi? Takut apalagi? Takut pemilu?" pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper