Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi pencopotan baliho yang bergambar pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar, Bali.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun mewanti-wanti agar agar tidak mengganggu pihaknya dalam pelaksanaan proses pesta demokrasi lima tahunan ini.
Komarudin pun mengingatkan Bali merupakan kandang banteng atau wilayah basis dari PDIP. Untuk itu, dia mengingatkan agar jangan memprovokasi basisnya di Bali.
"Kalau banteng jangan diganggu. Banteng kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun, dia brutal itu banteng," ujar Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).
Dia menyatakan kader PDIP di daerah kejadian akan melakukan investigasi atas kejadian pencopotan baliho itu. Komarudin tidak ingin ajang Pilpres 2024 dipenuhi tindakan yang tidak substantif.
"Kita harus berdoa supaya semua proses, semua kepentingan, semua urusan pribadi, kelompok, dibatasi supaya pemilih ini berjalan dengan baik," katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan petugas Satpol PP melakukan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Gianyar, Bali. Petugas Satpol PP juga terlihat menurunkan bendera dengan logo partai PDIP.
Adapun pencopotan dilakukan di sejumlah titik, terutama di pinggir jalan raya berdekatan dengan lokasi kunjungan Jokowi yaitu di Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar Bali.
Sementara kunjungan Presiden Jokowi tersebut dalam kegiatan bertema "Peninjauan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah untuk Bantuan Pangan Beras."