Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh dua rudal S-200 yang terbang di atas wilayah pendudukan Krimea, Rabu (18/9/2023).
Sebelumnya, berdasarkan laporan media lokal Krym.Realii, ada peringatan serangan udara yang diikuti ledakan besar di Sevastopol.
"Gubernur" Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, kemudian melaporkan bahwa Angkatan Laut Rusia sedang melawan serangan udara di dekat Sukharna Balka.
Razvozhayev juga membenarkan bahwa ledakan terjadi di kawasan Sakharnaya Golovka di Sevastopol.
Menurut Krym.Realii, ada beberapa gudang yang menyimpan rudal Rusia dan senjata lainnya di Sakharnaya Golovka.
Sejak musim panas tahun 2023, terjadi peningkatan serangan yang merusak terhadap sasaran militer Rusia di wilayah pendudukan Krimea.
Baca Juga
Militer Ukraina mengatakan pihaknya bertanggung jawab atas serangan rudal di semenanjung itu pada 7 Oktober yang mengenai sasaran militer dan mengakibatkan korban jiwa di antara pasukan Rusia.
Kendati demikian, Ukraina belum mengomentari laporan serangan 18 Oktober tersebut.
Di sisi lain, Rusia juga terus membalas serangan dengan menembakan rudal di desa Stepove di Oblast Mykolaiv menewaskan dua orang dan melukai lainnya pada 18 Oktober, Gubernur Vitalii Kim melaporkan melalui Telegram.
Pasukan Rusia melancarkan serangan rudal ke desa tersebut pada pukul 20.30 waktu setempat, menghancurkan fasilitas katering.
Tim penyelamat menemukan dua korban dari reruntuhan, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengkonfirmasi. Seorang lainnya terluka dalam serangan itu.
Serangan rudal itu juga merusak gedung apartemen dan fasilitas pertanian, kata Kim.