Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan mempercepat progres penanaman investasi di Pulau Rempang, Batam.
Tenaga Ahli Menteri Investasi Rizal Calvary Marimbo menuturkan, percepatan tersebut ditujukan agar wajah Pulau Batam yang berhadapan langsung dengan Singapura tidak kalah cantik.
"Bayangkan kalau perbandingan terlalu luar biasa. Batam-Singapura seperti Bekasi dan new York. Belum lagi potensi ancaman Laut china selatan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/10/2023).
Di samping itu, dari sisi industri, Rizal mengatakan Pulau Batam yang memiliki banyak potensi masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam.
Dia menambahkan, pembangunan Pulau Batam tidak hanya menjadi cita-cita warga setempat, tapi juga telah menjadi cita-cita nasional.
"Ini nanti 30.000 lapangan kerja tercipta. Itu pengangguran di batam langsung terserap," jelasnya.
Baca Juga
Kementerian Investasi/BKPM mencatat, desa Pasir Panjang dihuni oleh 150 KK, dengan sebanyak 70 persen di antaranya diklaim telah bersedia untuk direlokasi ke Tanjung Banon.
Dengan demikian, mengacu pada catatan Kementerian Investasi/BKPM, maka hanya tersisa sebanyak 45 KK warga Pasir Panjang yang belum siap direlokasi.
"Sebagian besarnya itu belum melengkapi dokumennya, artinya belum lengkap semua dokumennya. Kan ini bukan hanya sekedar mau [direlokasi saja], tapi mau [direlokasi] dengan kelengkapan dokumen," ungkap Juru Bicara Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa.