Bisnis.com, SOLO - Militer Israel sudah mendapatkan tambahan tenaga dari tentara muslim Arab, tapi masih gagal antisipasi serangan Hamas.
Serangan Hamas ke Israel beberapa waktu lalu membuat militer Israel, terlebih intelijennya, mendapatkan perhatian dari dunia internasional.
Bagaimana bisa, Mossad, intelijen Israel yang digadang-gadang sebagai yang terbaik no.2 di dunia setelah CIA gagal membaca manuver Hamas tersebut.
Padahal Israel telah mengepung Gaza yang menempatkan banyak teknologi canggihnya di sekitar wilayah tersebut yang juga berfungsi sebagai mata-mata.
Sebagai intelijen terbaik no.2 di dunia, tentu Mossad memiliki banyak jaringan mata-mata badan intelijen yang luas.
Itu bisa memberi mereka pengetahuan mendalam tentang gerakan para pemimpin militan, sehingga memungkinkan mereka melakukan pembunuhan secara tepat jika diperlukan.
Baca Juga
Belum lagi, ada banyak muslim Arab yang berbondong-bondong mendaftar menjadi tentara Israel dalam beberap tahun terakhir.
Dilansir dari Jewish News Syndicate, hampir 400 Muslim Arab termasuk Badui terdaftar di IDF selama setahun terakhir, menurut angka resmi militer.
IDF sendiri merupakan singkatan dari Israel Defense Forces atau Pasukan Pertahanan Israel merupakan sebutan kekuatan militer di Israel.
Pasukan Pertahanan Israel terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara. IDF didirikan pada 31 Mei 1948, dua pekan usai deklarasi berdirinya Israel di tanah Palestina.
Media tersebut menganggap wajar jika beberapa muslim Arab memutuskan untuk bergabung dengan Israel. Saat ini, tercatat ada 2 juta muslim Arab yang tinggal di wilayah tersebut.