Bisnis.com, SOLO - Serangan dadakan dari Hamas kepada Israel sukses menghancurkan teknologi artificial intelligence (AI) milik Israel.
Peluncuran misil itu berhasil menembus teknologi kecerdasan buatan Israel yang disebut paling canggih di dunia.
Diklaim paling canggih hingga mendapat investasi miliaran dari dunia, ternyata teknologi tersebut tak mampu memberikan peringatan dini terkait serangan Hamas.
Akibatnya, Israel harus menerima kekalahan dengan merelakan serangan Hamas menghancurkan mereka. Bangunan runtuh, ratusan orang mati, hingga kedudukan militer berhasil ditekuk oleh Hamas.
Melansir Reuters, serangan Hamas terhadap Israel ini dinilai sebagai bentuk "tamparan" terhadap kepercayaan diri mereka.
Padahal seminggu sebelum ini, pejabat NATO berkunjung ke perbatasan Israel dan Gaza, di mana petinggi Israel memamerkan penggunaan AI dan perangkat teknologi pengawasan mereka.
Baca Juga
Serangan mengejutkan dari Hamas ini merupakan sebuah kecolongan besar bagi Israel dan kesombongannya dalam mengembangkan teknologi AI.
Eks Kepala Badan Intelijen Mossad Efrain Halevy mengatakan serangan Hamas yang berhasil menembus Iron Dome adalah kecolongan besar. Ia mengaku terkejut dengan rentetan roket Hamas yang mampu menembus Iron Dome.
"Kami tak mendapat peringatan apa pun, dan sungguh mengejutkan bahwa perang pecah hari ini," kata Halevy.
Sebelumnya, Iron Dome dan perkembangan teknologi AI Israel membuat banyak orang tercengang karena dikenal paling canggih d di dunia.
Israel menunjukkan cara mereka menggunakan gabungan antara AI dan drone untuk mengenali dan memilih target serangan roket di Jalur Gaza.
Drone Israel memiliki teknologi pengenalan wajah (face recognition) di titik pemeriksaan perbatasan dan teknologi penyadapan untuk menguping segala jenis percakapan elektronik. Sistem pengawasan Israel di Gaza disebut sebagai yang paling ketat dan canggih.
Akibat kegagalan pengenalan serangan ini, sekarang perusahaan-perusahaan teknologi yang beroperasi di Israel diperkirakan akan memperkuat keamanan.
Investor dan analis mengatakan mengatakan pihak Israel akan terus menargetkan invasi ke Jalur Gaza.
Di sisi lain, Israel akan memperkuat pertahanan mereka di balik Iron Dome untuk melancarkan serangan balasan secara bertubi-tubi.
