Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Tekankan Perlu Kerja Sama PBB, Asean dan Organisasi Internasional Atasi Pengungsi Rohingya

Menlu RI Retno Marsudi menekankan perlunya kerja sama PBB, Asean dan organisasi internasional untuk menangani pengungsi Rohingya.
Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan dalam konferensi pers terkait hasil penyelenggaraan AMM 2023 di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa.
Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan dalam konferensi pers terkait hasil penyelenggaraan AMM 2023 di Jakarta, Jumat (14/7/2023). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menekankan perlu kerja sama antara PBB, Asean, dan organisasi internasional untuk mengatasi pengungsi Rohingya. 

Dia menyatakan bahwa sejauh ini sudah ada lebih dari satu juta warga Rohingya mengungsi dan beberapa juga masuk ke Indonesia.

"Perhatian terhadap isu Rohingya semakin berkurang padahal isu ini masih sangat jauh dari kata selesai. Penting untuk membangkitkan kembali perhatian dan solidaritas masyarakat internasional terhadap Rohingya," katanya. 

Menurutnya, dalam situasi global serta politik domestik Myanmar membuat isu Rohingya tersebut semakin sulit untuk diatasi. Retno dalam pernyataannya menyampaikan dua hal sebagai saran Indonesia untuk penyelesaian pengungsi Rohingya. 

Pertama, menurutnya penyelesaian isu Rohingya hendaknya jadi bagian dari penyelesaian krisis politik di Myanmar.

"Jadi, integrasi warga Rohingya ke dalam Myanmar harus menjadi bagian dari agenda dialog nasional inklusif," ujarnya, dalam keterangan resmi, Jumat (22/9/2023). 

Kemudian dia menegaskan kembali bahwa Asean akan terus memberikan kontribusi dan Asean tidak akan melupakan Rohingya.

Selanjutnya, yang kedua juga perlu memberikan kepastian pemberian bantuan kemanusiaan kepada warga pengungsi Rohingya.

Menurutnya, secara umum rakyat Myanmar memerlukan bantuan kemanusiaan, namun bantuan untuk Rohingya paling dibutuhkan.

Selain itu, Retno menyampaikan bawah repatriasi pengungsi Rohingya, harus difasilitasi secara sukarela, aman dan bermartabat.

“Saat ini, masyarakat Rohingya menangis dalam senyap. Hanya karena kita tidak bisa mendengar tangisan mereka, kita tidak boleh tinggal diam," tegasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper