Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Rempang, Ini Beda Janji Jokowi soal Kampung Tua di Batam

Presiden RI, Joko Widodo, kembali disorot soal konflik Rempang. Apalagi 4 tahun lalu, Jokowi pernah memberikan janji kepada masyarakat kampung tua.
Presiden Joko Widodo. Foto BPMI Setpres RI.
Presiden Joko Widodo. Foto BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, SOLO - Presiden RI, Joko Widodo, kembali disorot soal konflik Rempang. Apalagi 4 tahun lalu, Jokowi pernah memberikan janji kepada masyarakat kampung tua.

Proyek Rempang Eco City menimbulkan konflik bagi masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

Ribuan warga yang mayoritas tinggal di Kampung Tua tak ingin dipindahkan ke Pulau Galang, Batam. Mereka berjuang mempertahankan tanah yang ditempati secara turun temurun sejak Indonesia belum merdeka.

Bicara soal masyarakat kampung tua di Batam, di media sosial kembali viral tentang janji Presiden Jokowi yang diucapkan pada tahun 2019 alias empat tahun yang lalu.

Saat itu, Jokowi yang berstatus calon presiden nomor urut 1, menjanjikan sertifikasi bagi Kampung Tua yang selama ini status tanahnya masih tumpang tindih.

"Jadi saya ingin sampaikan dua hal penting. Yang pertama mengenai sertifikasi pembuatan sertifikat untuk Kampung Tua. Siapa yang setuju Kampung Tua disertifikasi?" kata Jokowi saat melakukan orasi politik di Kompleks Stadion Temenggung Abdul Jamal, Kota Batam, Sabtu, 6 April 2019.

Empat tahun lalu, Jokowi bahkan berjanji kepada masyarakat Rempang, termasuk warga Kampung Tua, bahwa sertifikasi lahan mereka akan dilakukan paling lama tiga bulan.

Saat itu, tercatat ada sekitar 37 titik Kampung Tua di Batam di mana status tanah di dalamnya masih banyak yang tumpang tindih bahkan sengketa.

"Akan kami lakukan maksimal 3 bulan akan kami selesaikan. Tiga bulan Kampung Tua akan kami sertifikatkan," kata Jokowi saat itu.

Akan tetapi pada tahun 2023 ini, Jokowi mengeluarkan pernyataan yang berbeda soal masyarakat Rempang, termasuk warga di kampung tuanya.

Belum lama ini, Jokowi mengatakan warga yang terdampak telah diberikan ganti rugi berupa lahan dan rumah, bukan sertifikat seperti yang dirinya janjikan pada 2019 lalu.

Menurut orang no.1 RI tersebut, konflik yang terjadi di Rempang akhir-akhir ini hanya masalah komunikasi yang belum terjalin dengan baik.

"Ini hanya salah komunikasi saja, di bawah salah mengkomunikasikan saja. Diberi ganti rugi, diberi lahan, diberi rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu yang harusnya diselesaikan," kata Jokowi dalam acara Sewindu Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Rabu 13 September 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper